Bocorkan Rahasia AI untuk Perusahaan China, Mantan Insinyur Google Ditangkap

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Seorang insinyur perangkat lunak asal China telah ditangkap atas dugaan pencurian teknologi kecerdasan buatan dari Google untuk dua perusahaan China. Namanya adalah Linwei Ding (38), yang juga dikenal sebagai Leon Ding. FOTO/Tangkapan Layar. Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Seorang insinyur perangkat lunak asal China telah ditangkap atas dugaan pencurian teknologi kecerdasan buatan (AI) dari Google untuk dua perusahaan China.

ADVERTISEMENTS

Linwei Ding (38), yang juga dikenal sebagai Leon Ding, dihadapkan pada empat tuduhan pencurian rahasia dagang.

ADVERTISEMENTS

Dikutip dari The Guardian, Ding ditangkap karena telah diduga mengirim informasi rahasia ai dari jaringan Google ke akun pribadinya sambil secara diam-diam bekerja sama dengan perusahaan industri AI di China, Rabu (6/3/2024).

ADVERTISEMENTS

Jaksa Agung AS, Merrick Garland, mengatakan bahwa Dokumen yang diambil oleh Ding diunggah selama satu tahun, mulai dari Mei 2022 hingga Mei 2023.

ADVERTISEMENTS

“Dokumen yang dicuri oleh Ding melibatkan infrastruktur kecerdasan buatan ‘building block’ Google,” ungkap Garland.

ADVERTISEMENTS

Menurut dakwaan, Ding mulai bekerja di Google pada tahun 2019 dan terlibat dalam pengembangan perangkat lunak yang digunakan di pusat data superkomputer Google.

ADVERTISEMENTS

Pada bulan Juni 2022, Ding didatangi oleh kepala eksekutif dari sebuah perusahaan teknologi China yang masih berada pada tahap awal, Beijing Rongshu Lianzhi Technology Co (Rongshu).

ADVERTISEMENTS

Ia ditawari posisi sebagai chief technology officer dengan gaji bulanan sebesar 14.800 dolar AS.

ADVERTISEMENTS

Beberapa waktu sebelum Mei 2023, Ding juga mendirikan perusahaannya sendiri yang berbasis di China, Shanghai Zhisuan Technology Co (Zhisuan) dan menjabat sebagai CEO.

ADVERTISEMENTS

Di sisi lain, peristiwa ini terjadi di tengah eskalasi ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok terkait kemajuan dalam teknologi AI.

Pemerintahan Biden pada tahun sebelumnya telah mengeluarkan larangan ekspor chip kecerdasan buatan canggih dari perusahaan-perusahaan AS seperti NVIDIA ke Tiongkok.

Larangan tersebut bertujuan untuk mengendalikan penggunaan kecerdasan buatan oleh Tiongkok dalam meningkatkan kekuatan militer mereka.

“Kami memiliki langkah-langkah ketat untuk mencegah pencurian informasi rahasia dagang kami,” jelas juru bicara Google José Castañeda.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version