Perdana Menteri Finlandia: Rusia adalah Ancaman Keamanan Permanen

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan tentang dukungan proyek investasi di industri dalam negeri di kawasan industri Stankomash di Chelyabinsk, Rusia, (16/2/2024).

ADVERTISEMENTS

BRUSSELS — Perdana Menteri Finlandia Petteri Orpo mengatakan Rusia mempersiapkan “konflik jangka panjang dengan Barat.” Ia meminta Eropa menambah anggaran dan koordinasi pertahanannya.

ADVERTISEMENTS

Dalam pidato yang dirilis Rabu (13/3/2024) Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bergabungnya Finlandia dan Swedia ke Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) merupakan “langkah tanpa makna.” Ia mengatakan Rusia akan mengerahkan pasukan dan sistem pemusnahan ke perbatasan setelah Finlandia bergabung dengan aliansi pertahanan itu.

ADVERTISEMENTS

“Rusia terbukti mempersiapkan konflik jangka panjang dengan Barat dan mencerminkan ancaman militer permanen dan esensial pada Eropa,” katanya pada Parlemen Eropa, Rabu (13/3/2024).

ADVERTISEMENTS

“Bila kami sebagai persatuan Eropa gagal merespon tepat tantangan ini, beberapa tahun ke depan akan diisi dengan bahaya dan lonjakan ancaman serangan,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS

Orpo, yang negaranya bertetangga dengan Rusia, mendesak 27 negara Uni Eropa untuk meningkatkan belanja pertahanan dan mengatakan blok tersebut harus mengurus pertahanannya sendiri. “Rusia bukannya tak terkalahkan,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS

Putin juga memperingatkan negara-negara Barat secara teknis Rusia siap menghadapi perang nuklir dan jika AS mengirim pasukan ke Ukraina, hal itu akan dianggap sebagai eskalasi konflik yang signifikan.

ADVERTISEMENTS

Menjelang pemilihan umum yang digelar pada 15 sampai 17 Maret mendatang. Putin mengatakan skenario perang nuklir tidak “terburu-buru” dan ia melihat tidak ada kebutuhan untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina.

ADVERTISEMENTS

“Dari sudut pandang militer, kami, tentu, siap,” kata Putin saat menjawab pertanyaan apakah Rusia siap menghadapi perang nuklir seperti dilaporkan stasiun televisi Rossiya-1 dan kantor berita RIA, Selasa (12/3/2024).

ADVERTISEMENTS

Putin mengatakan AS memahami bila mengirimkan pasukan AS ke wilayah Rusia atau Ukraina maka Rusia akan memperlakukannya sebagai tindakan intervensi. “(Di Amerika Serikat) terdapat cukup banyak pakar dalam hubungan Rusia-Amerika dan di bidang pengendalian strategis,” kata Putin.

“Karena itu, saya pikir tidak ada yang terburu-buru pada konfrontasi nuklir, kami siap menghadapinya,” tambahnya.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version