Nottingham Forest Ajukan Banding Pengurangan Empat Poin dari Liga Primer

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Taiwo Awoniyi dari Nottingham Fores (atas) dan Anthony Martial dari Manchester United berebut bola selama pertandingan sepak bola putaran kelima Piala FA Inggris antara Nottingham Forest dan Manchester United di City ground di Nottingham, Inggris, Kamis (29/2/2024) dini hari WIB.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Nottingham Forest telah mengajukan banding terhadap pengurangan empat poin sehubungan dengan pelanggaran terhadap Peraturan Keuntungan & Keberlanjutan Liga Premier (PSR), kata klub tersebut pada Senin (25/3/2024).

ADVERTISEMENTS

Forest terjerumus ke zona degradasi pekan lalu setelah dikurangi empat poin karena melanggar aturan keuangan pada musim 2022-23. Firest berada di peringkat ke-18 dengan 21 poin, satu angka di bawah zona aman.

ADVERTISEMENTS

Manajemen Forest mengatakan pekan lalu bahwa mereka sangat kecewa dengan keputusan tersebut dan memiliki waktu tujuh hari untuk mengajukan banding.

ADVERTISEMENTS

Juara Eropa pada tahun 1979 dan 1980 itu mengaku melanggar ambang batas 61 juta poundsterling atau sekira Rp 1,22 triliun, menurut Liga Primer.

ADVERTISEMENTS

Klub-klub papan atas Inggris diperbolehkan merugi 105 juta poundsterling atau sekira Rp 2,09 triliun selama tiga musim.  Namun, dua tahun periode penilaian Forest dihabiskan di Divisi Championship, kompetisi kasta kedua Inggris, yang berarti mereka hanya bisa rugi maksimal Rp 1,22 triliun.

ADVERTISEMENTS

Klub yang dimiliki oleh pengusaha Yunani Evangelos Marinakis itu melakukan belanja besar-besaran setelah mereka mendapat promosi ke Liga Inggris pada Mei 2022.

ADVERTISEMENTS

Mereka memecahkan rekor transfer terbanyak klub Liga Primer pada bursa transfer musim panas dengan 21 pemain. 

ADVERTISEMENTS

Awal musim ini, pengurangan poin Everton karena melanggar peraturan keuangan Liga Primer dikurangi dari 10 menjadi enam setelah mengajukan banding. Namun Everton masih menunggu kemungkinan tambahan hukuman terkait laporan keuangan musim 2022-23.

ADVERTISEMENTS

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version