Daya Beli Masyarakat Terhadap Mobil Bekas Dinilai Menurun

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Tenaga penjual memberikan informasi kepada calon pembeli saat melihat kondisi mobil bekas yang ada di ruang pamer penjualan mobil bekas di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022).

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Penjual menilai minat daya beli untuk mobil bekas tahun ini agak sedikit mengendur terlebih untuk kendaraan-kendaraan segmen atas.

ADVERTISEMENTS

Pemilik Handy Autos Yudha Panggih dilansir ANTARA di Jakarta, akhir pekan ini, mengatakan, berbagai kondisi yang terjadi di Indonesia, seperti adanya Pemilihan Umum (pemilu) menjadi faktor pemicu bagi masyarakat cenderung menahan untuk membeli kendaraan bekas.

“Kondisi saat ini kalau untuk dari puasa sampai sekarang menjelang Lebaran itu cenderung ada penurunan dibandingkan bulan sebelumnya,” ucap Yudha.

Salah satu bukti penurunan adalah tidak banyak konsumen yang mendatangi showroom mobil bekas yang berada di kawasan bursa otomotif mobil bekas di Blok M Square, Jakarta Selatan.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Handy Autos, yang menjajakan jualan kendaraan mereka di platform digital, mencatat sebelum Ramadhan, mereka bisa menjual hingga 30 unit mobil bekas dalam sebulan. “Rata-rata itu kita biasanya hampir 30 unit setiap bulannya, memang sampai saat ini baru sekitar di bawah 15 unit saja yang keluar,” tutur Yudha.

Meski tidak memiliki kenaikan harga menjelang Hari Raya Idul Fitri, faktor kecemasan untuk mengantisipasi hari-hari selanjutnya menjadi faktor terbesar untuk menahan pembelian kendaraan. Dia menduga daya beli masyarakat berkurang dan banyak yang menahan mereka untuk berjaga memiliki kebutuhan pada waktu mendatang.

ADVERTISEMENTS

Penjualan mobil bekas melalui berbagai platform digital dinilai memberikan ruang positif untuk bisa meningkatkan penjualan kendaraan bekas.

ADVERTISEMENTS

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version