Studi: Tingkat Pendidikan Orang Tua Pengaruhi Keoptimalan Pengasuhan Anak

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

 JAKARTA — Tanoto Foundation bersama School of Parenting melakukan studi terkait praktik pengasuhan anak. Dari hasil studi yang dilakukan itu menunjukkan, perbedaan tingkat pendidikan, ekonomi, dan tempat tinggal pengasuh menjadi elemen yang berpengaruh terhadap optimalnya pengasuhan anak. 

ADVERTISEMENTS

“Semakin tinggi tingkat pendidikan dan ekonomi orang tua atau pengasuh, cenderung semakin baik juga kualitas pengasuhan terhadap anak,” ucap ECED Ecosystem Lead Tanoto Foundation Fitriana Herarti lewat siaran pers, belum lama ini.

ADVERTISEMENTS

Dia menjelaskan, pengasuh dengan pendidikan yang lebih tinggi memberikan permainan yang lebih bervariasi. Permainan yang dimaksud seperti mainan fisik-motorik, edukatif, dan imajinatif seperti bermain peran, yang memberikan kesempatan anak bermain secara konstruktif. 

ADVERTISEMENTS

“Sedangkan sebaliknya pengasuh dengan pendidikan dan ekonomi yang lebih rendah memberikan lebih banyak aktivitas fisik seperti berlari, menarik, dan mendorong yang hanya melatih motorik,” jelas dia.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Selain itu, orang tua dengan pendidikan yang lebih tinggi juga memiliki kesadaran yang lebih baik untuk menstimulasi anak dengan membacakan buku. Dari studi itu ditemukan, hanya 21,4 persen dari responden yang membacakan kepada anaknya minimal tiga kali seminggu.

ADVERTISEMENTS

“Sedangkan 56,6 persen orang tua tidak pernah membacakan buku kepada anaknya. Temuan ini juga senada dengan rendahnya tingkat literasi di Indonesia yang juga perlu ditingkatkan,” kata Fitriana.

ADVERTISEMENTS

Pemberian materi belajar juga menjadi temuan dari studi tersebut. Di mana objek belajar merupakan media penting untuk menunjang proses belajar anak. Belajar dalam konteks ini adalah kesempatan anak memahami lingkungan sekitar melalui inderanya dan eksplorasi terhadap lingkungan sekitarnya, bukan belajar dalam sistem pendidikan yang terstruktur.

ADVERTISEMENTS

“Ruangan khusus untuk bermain atau belajar, alat belajar, dan mainan sebagian besar dapat diakses oleh responden yang berdomisili di perkotaan, sedangkan tidak lebih dari 29 persen pengasuh yang tinggal di pedesaan memiliki atau dapat memberikan materi pembelajaran kepada anaknya,” jelas perwakilan dari School of Parenting, Dhisty Azlia Firnandy.

ADVERTISEMENTS

 Di luar itu, pengetahuan pengasuh menjadi….

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version