18 Orang Meninggal dan 77 Korban Selamat dari Longsor Tana Toraja

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

ADVERTISEMENTS

Warga melakukan pencarian korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin (15/4/2024). Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian.

ADVETISEMENTS

 JAKARTA–Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 77 orang warga Makale dan Makale Selatan, Tana Toraja, Sulawesi Selatan dinyatakan selamat dari bencana longsor. Mereka sudah berhasil dievakuasi oleh tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, puluhan orang korban selamat tersebut dievakuasi petugas SAR gabungan ke posko darurat yang didirikan pada halaman gereja desa setempat.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

“Posko dan dapur umum pun sudah didirikan guna pemenuhan kebutuhan warga terdampak dan tim evakuasi,” ujarnya, Senin (14/4/2024).

ADVERTISEMENTS

Sementara itu, menurut dia, laporan termutakhir dari tim Pusdalops BNPB di lokasi kejadian tercatat ada sebanyak 18 orang warga meninggal dunia akibat bencana tanah longsor. Bencana ini terjadi setelah hujan deras mengguyur Tana Toraja, pada Ahad (14/4/2024) malam pukul 19.00 WIB.

ADVERTISEMENTS

 

Adapun masing-masing korban meninggal dunia tersebut merupakan warga Desa Lembang Randan, Kecamatan Makale Selatan dan Manggau, Makale, Tana Toraja. “Hingga saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap dua orang warga yang dilaporkan hilang,” ujarnya.

Abdul pun menyebutkan, setidaknya ada sebanyak tujuh unit rumah warga rusak dihantam runtuhan material tanah longsor tersebut.

Timbunan material longsor berupa tanah dan bebatuan perbukitan itu juga menutup akses jalan menuju wilayah Makale, sehingga tim SAR gabungan harus berjalan kaki untuk mencapai lokasi kejadian.

Meski mendapati sejumlah hambatan namun, ia memastikan tim SAR gabungan akan berusaha semaksimal mungkin menanggulangi dampak bencana yang melanda Tana Toraja sehingga tidak semakin meluas.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version