Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, Salamudin Daeng. FOTO/Dok. Pribadi. Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

ADVERTISEMENTS

Penulis: Salamuddin Daeng**

ADVETISEMENTS

DUNIA Barat tengah memperlihatkan keinginannya untuk perang. Tapi kita tahu, mereka sedang kere-kerenya. Inggris dilanda resesi. Amerika terpaksa menaikkan suku bunga setinggi langit untuk menarik uang dari seluruh dunia, 2 triliun Dolar untuk membiayai APBN mereka yang bolong.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Sementara The Fed tidak boleh cetak uang dengan modal kertas dan tinta saja, karena dilarang.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Seberapapun kuatnya provokasi perang, kalau negaranya sedang kere, perang akan menjadi bunuh diri alias perang negara gila. Selama ini perang adalah investasi global yang dijadikan alat untuk mencari uang. Perang negara gila justru menghabiskan uang. Ya, negara gila itu memang ada?

ADVERTISEMENTS

Sementara perang butuh banyak uang, untuk bayar tentara, beli senjata, serta makan dan minum semua orang yang terlibat dalam perang. Sementara uang untuk perang tidak ada. Semua negara sibuk bayar utang. Tidak ada lagi swasta yang bisa membiayai perang, karena utang swasta juga cukup besar.

ADVERTISEMENTS

Biasanya, pada setiap perang, di negara Barat selalu ada yang kasih hutang. Tapi sekarang utang untuk perang sudah tidak menjanjikan masa depan. Perang untuk merebut tanah, minyak, bahan bakar fosil, sudah tidak relevan lagi. Orang sibuk berebut dunia maya sekarang. Karena dunia maya lebih menjanjikan masa depan.

Lagi pula utang dunia sekarang sudah terlalu banyak. Lebih dari 300 triliun Dolar. Dunia yang sangat buruk. Karena PDB global hanya 90 triliun Dolar. Utang sebesar itu karena barat terlalu rakus. Mereka bukan hanya memakan sumber daya alam yang ada, tapi juga memakan yang belum ada, yakni memakan masa depan.

Sekarang perang besar itu adalah melawan hawa nafsu, agar jangan merusak alam. Perang agar harga minyak naik, perang lagi harga minyak naik, itu sudah berakhir dan tidak ada lagi!

Minyak itu sudah masa lalu. Minyak itu sudah dianggap menentang hukum alam. Minyak akan membuat reaksi alam sangat besar, bukan hanya akan memusnahkan manusia tapi juga jin jin dan setan setan jahat akan musnah melawan reaksi alam.

Reaksi climate change ini sangat dahsyat. Tidak akan bisa dihindari, tidak akan bisa dimanipulasi. Semua yang menghalangi akan disapu badai!

**). Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version