Jumat, 26/04/2024 - 09:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Kementan Gandeng Importir Bantu Penyediaan Kedelai Murah

ADVERTISEMENTS

Total penyediaan kedelai impor sebanyak 135 ton di 11 kabupaten.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Kementerian Pertanian menggandeng perusahaan importir kedelai PT FKS Multi Agro (FISH) untuk penyediaan kedelai murah bagi para perajin tahu dan tempe. Kerja sama itu dilakukan untuk memenuhi penyediaan kedelai murah bagi para perajin yang belum mendapatkan pasokan kedelai bersubsidi dari pemerintah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Adapun, importir yang bekerja sama dengan Kementan yakni PT FKS Multi Agro dengan total penyediaan kedelai impor sebanyak 135 ton di 11 kabupaten. Kedelai tersebut, dijual kepada para perajin seharga Rp 10.500 per kg atau di bawah harga pasar yang kini telah lebih dari Rp 12 ribu per kg.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Saya harus sampaikan terima kasih kepada FKS yang sudah mau bersama Kementan, dan ini tiap tahun kami lakukan. Bagi kami fokusnya adalah memastikan ketersediaan,” kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo kepada wartawan di Toko Tani Indonesia, Jakarta, Jumat (8/4/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Spin Off Rampung, GE Vernova Fokus pada Transisi Energi


Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Yuris Tiyanto, menuturkan, penyediaan kedelai oleh FKS sebanyak 135 ton dilakukan di 11 daerah. Di antaranya Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor, Tangerang, Garut, Pamanukan, Subang, Ciamis, Tasikmalaya, dan Banjarnegara. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Ia pun menegaskan, Kementan tidak memberikan dana subsidi kepada FKS. Harga kedelai murah itu, murni pemberian langsung dari perusahaan. Harga kedelai di gudang importir disepakati sebesar Rp 10 ribu, sementara harga jual ke perajin Rp 10.500 karena adanya tambahan biaya distribusi.


“Ini semacam kebaikan hati dari para importir atau berupa program CSR-nya dia. Jadi kita tidak mengeluarkan apa-apa (anggaran),” kata Yuris.  


Ia menekankan, program itu bukan operasi pasar. Pasalnya, Kementan hanya mendekatkan sumber kedelai dengan para perajin tahu dan tempe yang akan membeli.


Para perajin yang akan menerima kedelai murah itu juga akan diberikan kupon langsung oleh FKS. Pasalnya, importir sudah memiliki jaringan distribusi dan mengetahui detail daftar perajin tahu tempe yang menjadi anggota Gabungan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (Gakoptindo).

Berita Lainnya:
Hippindo: Industri Ritel tak Capai Target Penjualan pada Lebaran Tahun Ini


Yuris menambahkan, program tersebut juga sekaligus membantu para perajin yang belum mendapatkan kedelai bersubsidi. Seperti diketahui, pemerintah akan menyiapkan kedelai bersubsidi sebanyak 200 ribu ton per bulan melalui Perum Bulog dengan total anggaran Rp 955 miliar selama empat bulan.  


Namun, Yuris mengatakan, dikarenakan adanya keterbatasan anggaran, penyediaan kedelai bersubsidi pada bulan ini baru mencapai 50 ribu ton. Dengan kata lain, masih ada kekosongan sebanyak 150 ribu ton yang seharusnya diterima para perajin tahu tempe.


“Anggaran masih terbatas. Jadi program ini kita ambil perajin yang dia anggota Gakoptindo tapi tidak terjangkau oleh subsidi. Jadi tidak tumpang tindih dan merugikan negara,” kata dia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi