Karim Benzema menggugat politisi sayap kanan Damien Rieu
PARIS – Pesepakbola Prancis Karim Benzema menggugat seorang politisi sayap kanan karena mengaitkannya dengan ekstremisme Islam. Bintang Real Madrid itu menggugat politisi Damien Rieu, anggota partai sayap kanan Prancis Reconquête.
Dilansir dari The New Arab, Sabtu (7/5/2022), striker berusia 34 tahun itu menuntutnya atas pencemaran nama baik karena dua tweet yang diposting Rieu pada tahun 2020. Hal ini dilaporkan harian Prancis Le Parisien.
Dalam salah satu tweet, Rieu memposting foto Benzema bersama Nourdine Mamoune, seorang imam untuk kota Meaux di Prancis, di Timur Paris.
“Menarik mengetahui @benzema mengunjungi Imam Nourdine Mamoune, [yang rumahnya] baru saja digerebek,” kata Rieu di Twitter pada 23 Oktober 2020.
Hanya beberapa jam sebelum tweet Rieu, rumah Mamoune telah digerebek oleh polisi Prancis, beberapa hari setelah guru sekolah Prancis Samuel Paty dieksekusi oleh simpatisan ISIS. Polisi tidak mengambil tindakan lebih lanjut terhadap Mamoune setelah penggerebekan menurut laporan Le Parisien.
Sebulan kemudian, Rieu memposting tweet dengan foto Benzema berpose dengan jari telunjuk terangkat yang merupakan isyarat iman bagi umat Islam. Foto Benzema diposting bersama dengan tiga foto pria bersenjata lainnya, beberapa di antaranya anggota ISIS yang melakukan gerakan yang sama.
“Saya pikir @benzema ingin mengirimi kami pesan,” tulis tweet Rieu.
Rieu memposting gambar panggilan pengadilannya ke Twitter pada Selasa lalu, dengan mengatakan, “Karim ingin saya tutup mulut … katakan padanya saya telah memenangkan semua persidangan saya.” cuitnya.
Partai-partai sayap kanan semakin menjadi bagian dari arus utama politik Prancis. Marine Le Pen, pemimpin partai sayap kanan National Rally, berada di urutan kedua dalam pemilihan presiden Prancis dan memenangkan lebih dari 40 persen suara.
Sumber: Republika