Selasa, 21/05/2024 - 17:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Malaysia Siapkan Dana Rp 49 Miliar untuk Penelitian Virus SARS-CoV-2

Malaysia mendanai penelitian demi memantau varian virus SARS-CoV-2.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 KUALA LUMPUR — Kementerian Sains, Teknologi dan Inovasi (MOSTI) Malaysia telah meloloskan dukungan pembiayaan penelitian dan pengembangan (R&D) menyusul penularan wabah COVID-19 di Malaysia senilai RM15 juta (Rp49 miliar). Menurut Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi, Dr Adham Baba di Kuala Lumpur, Senin (9/5/2022), dana tambahan tersebut di bawah Program Imunisasi COVID-19 Kebangsaan (PICK) bagi membiayai proyek genomic surveillance virus SARS-CoV-2.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


“Proyek yang telah memasuki fase tiga ini adalah amat penting dan strategis untuk memastikan dan memantau varian virus SARS-CoV-2 di Malaysia terutama variant of concern (VOC) seperti varian Omicron dan Delta,” katanya.


Konsorsium 11 buah laboratorium yang diprakarsai oleh Institut Genom dan Vaksin Malaysia-Institut Bioteknologi Kebangsaan Malaysia (MGVI-NIBM) menyasarkan sebanyak 15.000 tambahan genom virus SARS-CoV-2. Konsorsium ini terdiri dari MGVI-NIBM, di bawah MOSTI, Institute for Medical Research (IMR), di bawah Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) dan sembilan buah laboratorium di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi (KPT) yaitu Institute of Health and Community Medicine dari UNIMAS, UKM Medical Molecular Biology Institute (UMBI), Institute iPROMISE UiTM, Tropical and Infectious Diseases Research Centre (TIDREC) di UM, Pusat Kesihatan UM (UMMC), Hospital USM (HUSM), Hospital Pengajar UPM (HPUPM), Institut Penyelidikan Bioteknologi UMS dan Sultan Ahmad Shah Medical Centre (SASMEC@IIUM) di UIAM. 

Berita Lainnya:
Houthi Akui Serang Kapal Tanker Inggris dan Tembak Jatuh Drone AS


Hingga 27 April 2022 sejumlah 15.565 sampel telah diambil, dianalisis dan informasi genom virus SARS-CoV-2 terkait telah dikirim ke pangkalan data Global Initiative on Sharing Avian Influenza Data (GISAID). Taburan varian-varian utama virus SARS-CoV-2 di Malaysia adalah 7.245 sampel atau 46.55 persen dipastikan sebagai varian delta, 6.374 sampel (40.95 persen) adalah varian Omicron, 283 sampel (1.82 persen) adalah varian Beta dan 33 sampel (0.21 persen) adalah varian Alpha. Sampel-sampel ini dipilih oleh pihak KKM dan diambil dari semua negeri atau provinsi di Malaysia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Rusia Serang Ukraina di Hari Paskah Kristen Ortodoks


“Analisis garis-masa pola perubahan varian di Malaysia menunjukkan peningkatan jumlah varian Delta dan Omicron masing-masing mulai sekitar bulan Agustus 2021 dan Desember 2021,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Varian Delta dan Omicron ini diketahui lebih berbahaya dengan kadar infeksi yang lebih tinggi dan mampu menjangkiti kepada individu yang telah lengkap dua dosis vaksinasi serta dosis booster.


“Mereka yang belum divaksin juga berisiko tinggi untuk mudah mendapat varian Delta dan Omicron, justru vaksinasi adalah perlindungan terbaik melawan varian tersebut,” katanya.

ADVERTISEMENTS

sumber : Antara

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi