Minggu, 05/05/2024 - 17:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Inflasi Naik karena Musiman Ramadhan, BI: Inflasi Dapat Terkoreksi

ADVERTISEMENTS

BI masih tetap pertahankan target inflasi di angka 2-4 persen tahun 2022

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Ekspektasi inflasi akan berpengaruh pada kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo mengatakan, realisasi inflasi April 2022 dipengaruhi faktor musiman yaitu hari besar keagamaan dan pemulihan mobilitas masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Setelah faktor musiman ini berlalu akan terjadi koreksi,” katanya pada Republika, Selasa (10/5) malam.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Secara umum, BI tetap pada target inflasi 2022 yang diperkirakan berada dalam kisaran sasaran 2-4 persen. Dody mengatakan, BI terus memonitor resiko inflasi ke depan.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Besaran dan timing dari respon kebijakan moneter akan tergantung pada faktor-faktor penyebab inflasi. Berdasarkan asesmen, tambahnya, inflasi di Indonesia saat ini lebih berasal dari sisi supply dan cost push.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
590 Mahasiswa di Aceh Terima Beasiswa Bank Indonesia


“Sementara inflasi dari sisi permintaan relatif moderat yang didukung dengan output gap perekonomian yang masih negatif,” katanya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Menurut Dody, BI akan mengandalkan langkah-langkah koordinasi dengan Pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi (TPI) dan TPI Daerah dalam mengatasi inflasi dari sisi supply tersebut.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Namun jika tekanan inflasi, khususnya inflasi inti, dipandang permanen dan akan melampaui sasaran, BI siap mengambil langkah-langkah berikutnya termasuk penyesuaian suku bunga. Kepala Ekonomi Bank Syariah Indonesia, Banjaran Surya Indrastomo menyampaikan, kenaikan suku bunga akan sangat bergantung pada terkendalinya inflasi.


“Proyeksi kenaikan suku bunga bisa pada kuartal III 2022, bergantung apakah inflasi terkendali atau tidak,” katanya pada Republika, Rabu (11/5).


Menurutnya, kenaikan inflasi yang terjadi pada bulan April sebesar 3,47 persen sudah bisa diprediksi. Seiring dengan adanya momen Ramadhan, persiapan lebaran, serta mulai pulihnya mobilitas dan konsumsi masyarakat.

Berita Lainnya:
Kemen ESDM Sebut World Water Forum Bisa Buka Jalan untuk Listrik Murah


Selain inflasi seasonal yang didukung perbaikan ekonomi, kenaikan harga komoditas global juga mempengaruhi inflasi untuk beberapa komoditas. Kenaikan inflasi yang disebabkan tren musiman biasanya turun kembali.


“Secara historis inflasi akan kembali turun setelah momen Ramadhan dan Idul Fitri usai,” katanya.


Namun demikian, Banjaran mengatakan Bank Indonesia perlu mencermati persistensi kenaikan harga pada kelompok inti. Mengingat negara mitra dagang utama Indonesia masih mengalami tren kenaikan inflasi.


Pemerintah juga perlu menyiapkan kebijakan untuk mengantisipasi multiplier efek dari rencana kenaikan harga BBM dan gas bersubsidi. Pemerintah sedang mengkaji kenaikan harga Pertalite, Gas 3 kg, dan tarif listrik untuk mengurangi beban fiskal.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi