Asma Jadi Penyakit Genetik, Ini Imbauan untuk Ibu Hamil      

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ibu hamil penderita asma diminta tetap kontrol penyakitnya

ADVERTISEMENTS

JAKARTA – Asma adalah salah satu penyakit genetik yang bisa diturunkan ke anak. Ibu hamil penderita asma diimbau bisa tetap mengontrol penyakitnya dan tetap optimistis. 

ADVERTISEMENTS


 

ADVERTISEMENTS


“Sebenarnya asma adalah penyakit genetik, artinya bayi yang dilahirkan bisa menderita asma. Saya pernah baca penelitian kalau orang tua mengidap asma maka 20 persen bisa terkena mengidap asma,” kata dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Ahmad Arfan, saat mengisi konferensi virtual memperingati hari asma sedunia 2022, Selasa (10/5/2022).

ADVERTISEMENTS


 

ADVERTISEMENTS


Jika membaca hasil penelitian, dia melanjutkan, artinya asma bisa menurun ke anak atau bisa juga tidak.

ADVERTISEMENTS


Dia menjelaskan, memang ada karakteristik atau ciri-ciri yang memudahkan seseorang untuk mengikat asma. Salah satunya yaitu keluarga karena ada faktor genetika yang diwariskan ke anak-anaknya yang membuat saluran napas jadi lebih sensitif. 

ADVERTISEMENTS


 

ADVERTISEMENTS


Kendati demikian, dia mengimbau calon orang tua penderita asma jangan takut dan tetap optimistis. Yang penting ibu yang sedang mengandung bisa mengontrol asma. Sebab, bila ibu hamil sering terkena serangan asma maka bisa berdampak pada janinnya. 

ADVERTISEMENTS


 


Selain genetik, dia mengatakan ada yang memudahkan seseorang menderita asma contohnya berat badan yang meningkat atau obesitas. Kalau tidak ditangani maka berat badannya lebih memudahkan saluran napasnya untuk lebih sensitif. 


 


Kemudian, dia menyebutkan faktor risiko asma lainnya adalah pekerjaan. Kalau misalnya seseorang bekerja di industri yang berhubungan dengan biologi seperti pertanian atau mungkin di pabrik pembuatan tepung maka bisa memicu penyakit ini.


 


Dia menambahkan, penyakit asma yang memiliki gejala seperti sesak napas dan batuk juga menjadi ciri-ciri penyakit lainnya. Oleh karena itu, gejala asma harus dikenali dan ditegakkan diagnosa penyakit ini dengan memeriksakan diri ke dokter.


 


“Gejala asma seperti sesak napas dan batuk sebenarnya tidak hanya dimiliki asma melainkan juga (penyakit) yang lain,” ujarnya.


 


Dia menjelaskan, asma adalah penyakit dengan gejala sesak napas, sakit dada, batuk, mengi atau bunyi ketika bernapas, penyebabnya kebanyakan terjadi peradangan di saluran napas yang sifatnya kronik. 


 


Namun, dia menyebutkan gejala yang khas adalah mengi, batuk, hingga sesak napas. Dia menambahkan, ada masa kambuh dan bisa sampai sesak napas berat, kemudian batuk-batuk ketika terkena cuaca dingin. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version