Kamis, 02/05/2024 - 06:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Asma Jadi Penyakit Genetik, Ini Imbauan untuk Ibu Hamil      

ADVERTISEMENTS

Ibu hamil penderita asma diminta tetap kontrol penyakitnya

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA – Asma adalah salah satu penyakit genetik yang bisa diturunkan ke anak. Ibu hamil penderita asma diimbau bisa tetap mengontrol penyakitnya dan tetap optimistis. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Sebenarnya asma adalah penyakit genetik, artinya bayi yang dilahirkan bisa menderita asma. Saya pernah baca penelitian kalau orang tua mengidap asma maka 20 persen bisa terkena mengidap asma,” kata dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Ahmad Arfan, saat mengisi konferensi virtual memperingati hari asma sedunia 2022, Selasa (10/5/2022).

ADVERTISEMENTS


 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Jika membaca hasil penelitian, dia melanjutkan, artinya asma bisa menurun ke anak atau bisa juga tidak.


Dia menjelaskan, memang ada karakteristik atau ciri-ciri yang memudahkan seseorang untuk mengikat asma. Salah satunya yaitu keluarga karena ada faktor genetika yang diwariskan ke anak-anaknya yang membuat saluran napas jadi lebih sensitif. 

Berita Lainnya:
LPM Dinamika UIN SU Masuk Daftar Pemenang Penghargaan ISMA 2024


 


Kendati demikian, dia mengimbau calon orang tua penderita asma jangan takut dan tetap optimistis. Yang penting ibu yang sedang mengandung bisa mengontrol asma. Sebab, bila ibu hamil sering terkena serangan asma maka bisa berdampak pada janinnya. 


 


Selain genetik, dia mengatakan ada yang memudahkan seseorang menderita asma contohnya berat badan yang meningkat atau obesitas. Kalau tidak ditangani maka berat badannya lebih memudahkan saluran napasnya untuk lebih sensitif. 


 


Kemudian, dia menyebutkan faktor risiko asma lainnya adalah pekerjaan. Kalau misalnya seseorang bekerja di industri yang berhubungan dengan biologi seperti pertanian atau mungkin di pabrik pembuatan tepung maka bisa memicu penyakit ini.

Berita Lainnya:
Ulama Dukung Safaruddin Maju Calon Bupati Abdya pada Pilkada 2024


 


Dia menambahkan, penyakit asma yang memiliki gejala seperti sesak napas dan batuk juga menjadi ciri-ciri penyakit lainnya. Oleh karena itu, gejala asma harus dikenali dan ditegakkan diagnosa penyakit ini dengan memeriksakan diri ke dokter.


 


“Gejala asma seperti sesak napas dan batuk sebenarnya tidak hanya dimiliki asma melainkan juga (penyakit) yang lain,” ujarnya.


 


Dia menjelaskan, asma adalah penyakit dengan gejala sesak napas, sakit dada, batuk, mengi atau bunyi ketika bernapas, penyebabnya kebanyakan terjadi peradangan di saluran napas yang sifatnya kronik. 


 


Namun, dia menyebutkan gejala yang khas adalah mengi, batuk, hingga sesak napas. Dia menambahkan, ada masa kambuh dan bisa sampai sesak napas berat, kemudian batuk-batuk ketika terkena cuaca dingin. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi