Kenangan Terakhir Korban Penembakan di Buffalo

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Seorang pensiunan polisi menjadi salah satu korban penembakan di Buffalo.

ADVERTISEMENTS

 BUFFALO — Aaron Salter adalah warga yang dicintai dan penjaga keamanan yang mengenal nama setiap pelanggan Tops Friendly Market, Buffalo. Ketika tempat itu diserang oleh seorang pria bersenjata dengan senapan, dia langsung beraksi.

ADVERTISEMENTS


Pensiunan polisi Buffalo itu menembakkan beberapa kali ke arah penyerang, mengenai rompi anti peluru setidaknya sekali. Pelurunya tidak menembus dan Salter terkena tembakan balasan, kemudian gugur.

ADVERTISEMENTS


“Dia pahlawan sejati. Bisa saja ada lebih banyak korban jika bukan karena tindakannya,” ujar Komisaris Polisi Buffalo Joseph Gramaglia pada Ahad (15/5/2022).

ADVERTISEMENTS


Salter adalah salah satu dari 10 orang yang meninggal dunia dalam serangan di komunitas dengan lingkungan yang didominasi kulit hitam di Buffalo, New York. Mereka ditembak mati oleh seorang pria kulit putih yang menurut pihak berwenang muncul di toko dengan tujuan tegas untuk membunuh orang kulit hitam. Terdapat tiga lainnya terluka akibat serangan itu.

ADVERTISEMENTS


Selain pria berusia 55 tahun itu, terdapat dari Auburn, New York. Dia berada di kota tersebut untuk mengunjungi kerabat dan mengambil kue ulang tahun kejutan untuk cucunya.

ADVERTISEMENTS


“Dia tidak pernah keluar dengan kue itu,” kata Clarissa Alston-McCutcheon tentang sepupunya.

ADVERTISEMENTS


Alston-McCutcheon mengatakan kejutan semacam ini khas untuk pria berusia 53 tahun itu. “Dia hanya pria yang penuh kasih dan perhatian. Keluarga tercinta. Selalu ada untuk keluarganya,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS


Korban lain adalah Heyward Patterson berusia 67 tahun. Dia adalah seorang pelayan di gereja terdekat. Dia pergi ke dapur umum gereja sebelum menuju ke supermarket untuk menawarkan layanan taksi yang mengantar orang pulang dengan tas belanjaan.

ADVERTISEMENTS


“Dari apa yang saya pahami, dia sedang membantu seseorang memasukkan barang belanjaan mereka ke dalam mobil ketika dia ditembak dan dibunuh,” kata Pastor Russell Bell dari State Tabernacle Church of God in Christ.


Bell berkata Patterson akan membersihkan gereja dan melakukan hal lain yang diperlukan. “Dia akan menemui saya dan istri saya di pintu dan mengantar kami ke kantor. Kami tidak pernah memintanya atau memintanya melakukannya. Dia melakukannya karena cinta,” ujarnya.


Sedangkan Ruth Whitfield adalah ibu berusia 86 tahun dari pensiunan Komisaris Pemadam Kebakaran Buffalo Garnell Whitfield. Dia baru saja mengunjungi suaminya di panti jompo, seperti yang biasa dilakukan setiap hari, kemudian mampir membeli beberapa bahan makanan dan terbunuh.


 

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version