Selasa, 07/05/2024 - 14:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Mencegah Terulangnya Perang Patriotik Raya di Eropa

ADVERTISEMENTS

Negara-negara anggota NATO berjanji untuk mendukung pertahanan udara Ukraina melawan Rusia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Kuasa Usaha Kedutaan Besar Federasi Rusia di Jakarta Veronika Novoseltseva mengatakan “operasi militer khusus” yang dilakukan Rusia di Ukraina sejak 24 Februari 2022 dimaksudkan untuk mencegah penyebaran fasisme atau Neo-Nazi. “Bahaya dan risiko munculnya lagi ideologi neo-fasisme yang membenci bangsa-bangsa lain. Ancaman ini harus dicegah dan Rusia akan tetap meneruskan perlawanan terhadap ancaman tersebut,” kata Veronika di Jakarta, Rabu, (24/4/2024). 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Veronika lebih lanjut mengatakan “operasi militer khusus” di Ukraina tersebut juga dilakukan Rusia karena Moskow tidak ingin mengalami lagi Perang Patriotik Raya (Great Patriotic War) yang terjadi pada 22 Juni 1941 hingga 9 Mei 1945. Perang Patriotik Raya adalah sebutan terhadap perang antara Uni Soviet melawan Nazi Jerman yang dimulai pada 22 Juni 1941 hingga 9 Mei 1945. Lebih dari 13 juta warga sipil Uni Soviet menjadi korban dalam perang tersebut.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Polandia Bantu Pulangkan Warga Ukraina untuk Wajib Militer
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Waktu itu pimpinan (Uni) Soviet terlalu percaya juga kepada apa yang Hitler katakan bahwa dia tidak akan menginvasi wilayah Soviet. Tetapi tetap pasukan fasis menyerang,” ujar Veronika. “Teori Adolf Hitler, fasisme atau Neo-Nazisme, itu mulai muncul lagi di Ukraina, dan menambahkan bahwa tujuan fasisme tersebut adalah untuk memperbudak semua bangsa-bangsa lain, kecuali bangsa Arya, katanya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Puluhan Legislator AS Desak Biden Halangi Serangan ke Rafah

Dalam konteks ini, politik negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terhadap Rusia mirip dengan apa yang dilakukan Nazi pada periode Perang Dunia kedua. “Waktu itu, Amerika, Inggris, dan Prancis sangat memahami ancaman fasisme,” katanya,

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Amerika dan Inggris bergabung dengan Rusia (waktu itu Uni Soviet-red) dalam melawan fasisme dan pasukan Jerman setelah Rusia berperang selama tiga tahun,” kata Veronika.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

sumber : Antara

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi