Bagi yang Jarang Minum Kopi Hati-Hati, Kopi Punya Efek Samping pada Jantung

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Kafein pada kopi dapat berisiko meningkatkan tekanan darah atau hipertensi

ADVETISEMENTS

Kopi adalah salah satu minuman yang digemari oleh kalangan muda maupun tua. Kopi memiliki kandungan kafein yang dapat berefek menahan kantuk. Namun jangan salah, selain bermanfaat, kafein pada kopi juga bisa menimbulkan efek samping.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Dokter Spesialis Jantung RS Sari Asih Ciputat, Kota Tangerang Selatan, dr. Mardlatillah Affani, SpJP-FIHA, menjelaskan saat ini sudah ada penelitian yang meneliti efek kandungan kafein pada kopi dengan hipertensi atau tekanan darah, dan ternyata bagi orang yang mengkonsumi kopi secara rutin atau reguler tidak berpengaruh besar, namun efeknya menjadi berbeda bagi orang yang memang jarang mengkonsumsi kopi.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

“Misalnya dia jarang-jarang minum kopi, atau hanya coba-coba saja, itu malah meningkat tekanan darahnya secara signifikan, namun hanya jangka pendek,” terang dr. Mardlatillah Affani, SpJP.

ADVERTISEMENTS

Meski berefek samping terhadap peningkatan tekanan darah, dr. Mardlatillah Affani, SpJP, menegaskan jika kopi yang dikonsumsi tidak berpengaruh secara langsung terhadap tekanan darah. Malah menurutnya, bagi penikmat kopi reguler yang bukan perokok malah dapat menurunkan risiko kejadian kardiovaskular

ADVERTISEMENTS

“Penikmat kopi yang bukan perokok yah, itu malah akan menurunkan kejadian cardiovaskular, mencegah dari serangan jantung, mencegah dari stroke juga menurunkan mortalitas karena kopi mempunyai efek antioksidan,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS

Peningkatan tekanan darah yang menjadi penyebab hipertensi adalah karena gaya hidup dari segi makanan, konsumsi berlebihan junk food, terlalu asin, merokok, kurang olah raga serta faktor genetik  dan lainnya.

Meski demikian, Pasien dengan hipertensi perlu berhati-hati jika ingin mengkonsumsi kopi. Perlu adanya pemeriksaan diri apakah mereka sensitif terhadap kafein ataukah tidak. Namun jika sudah terbiasa, perlu diturunkan intensitasnya, misal cukup hanya satu gelas sehari. Sedangkan bagi orang normal dua gelas sehari itu cukup.

“Hipertensi merupakan silent killer, tidak bergejala sampai terlihat bergejala, menyebabkan menurunkan produktivitas secara drastis, bisa menyebabkan stroke, sakit jantung dan gagal ginjal yang harus dilakukan cuci darah,” ujar dr. Mardlatillah Affani, SpJP memperingatkan.

Untuk itu dr. Mardlatillah Affani, SpJP, menyarankan bagi setiap orang perlu melakukan cek tekanan darah secara rutin mulai saat ini baik muda, tua atau separuh baya, agar menjadi perhatian.   

“Ketahuilah angka tekanan darah kita, bila tekanan darah lebih dari 135 per 80 itu sudah harus memeriksakan diri ke dokter, jangan menunggu sakit kepala, sakit tengkuk dan gejala lainnya,” saran dr. Mardlatillah Affani, SpJP.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version