Waspada, Clubbing Finger Bisa Jadi Pertanda Kanker Paru

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Di samping batuk dan sesak napas, gejala kanker juga bisa terlihat dari kondisi jari.

ADVERTISEMENTS

JAKARTA – Ketika Anda berpikir tentang kanker paru-paru, batuk atau sesak napas mungkin jadi gejala yang umum dicurigai. Namun, selain paru-paru dan dada, ada satu area lagi yang bisa menunjukkan kondisi tersebut, yaitu jari.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Cancer Research UK telah berbagi bahwa salah satu tanda yang bisa menjadi gejala kanker paru adalah clubbing finger atau jari tabuh.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Jari tabuh adalah kondisi pembengkakan ujung jari dan kuku yang melengkung ke bawah. Gejala khusus ini bisa terlihat di antara pasien dengan masalah paru-paru dan jantung, termasuk kanker paru.

ADVERTISEMENTS


Dari warna hingga lekukan, ada beberapa tanda yang berbeda dari jari tabuh. Tanda yang dimaksud menurut Cancer Research UK, yaitu kemerahan pada kulit di sekitar kuku, sudut antara dasar kuku dan lipatan kuku meningkat hingga menyebabkan kuku melengkung lebih dari biasanya.

ADVERTISEMENTS


Kuku dan kulit di sekitar kuku juga akan tampak mengkilap. Lalu, ujung jari terlihat lebih besar dan memberikan tampilan “clubbed“.

ADVERTISEMENTS

“Untuk lokasi tepatnya, tanda ini biasanya muncul di bagian atas jari di kedua tangan Anda. Selain itu, kondisi yang sama juga bisa muncul di jari kaki,” kata Cancer Research UK, seperti dilansir laman Express.co.uk, Jumat (10/6/2022).

ADVETISEMENTS

Meskipun terkadang butuh waktu bertahun-tahun untuk berkembang, kondisi tertentu memicu clubbing finger dengan cukup cepat. Jika Anda melihat kondisi tersebut pada jari, Cancer Research UK menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Meski tanda ini merupakan gejala kanker paru yang sudah dikenali, tetapi kondisi tersebut tak selalu berarti Anda mengidap kanker paru-paru. Jari tabuh bisa juga menunjukkan sejumlah masalah yang berbeda, mulai dari kolitis ulserativa hingga penyakit Crohn.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version