Kamis, 25/04/2024 - 17:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Paus Fransiskus Tolak Bedakan Baik dan Buruk dalam Konflik Ukraina

ADVERTISEMENTS

Paus Fransiskus menyerukan agar blokade ekspor gandum dari Ukraina dicabut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

VATIKANPaus Fransiskus kembali memberikan komentar tentang konflik yang sedang berlangsung di Ukraina. Menurutnya, tak ada yang baik atau buruk dalam peperangan di negara tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dalam sebuah wawancara dengan editor majalah budaya Jesuit European, Paus Fransiskus ditanya, apakah dia mendukung Presiden Rusia Vladimir Putin.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Tidak, saya tidak mendukung. Saya hanya menentang pengurangan kompleksitas untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk,” jawab Paus Fransiskus, seperti dikutip harian La Stampa, Selasa (14/6/2022).

ADVERTISEMENTS

Paus Fransiskus berharap dapat bertemu Patriark Kirill dari Gereja Ortodoks Rusia pada September mendatang di Kazakhstan. Awal bulan ini, Paus Fransiskus, tanpa menyebut langsung ke Rusia, menyerukan agar blokade ekspor gandum dari Ukraina dicabut. Dia menekankan, gandum tidak dapat digunakan sebagai “senjata perang”.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Presiden Xi Jinping Berdialog dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto

“Pemblokiran ekspor gandum dari Ukraina sangat mengkhawatirkan karena kehidupan jutaan orang bergantung padanya, terutama di negara-negara miskin,” kata Paus Fransiskus saat berbicara di hadapan ribuan jemaat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, 1 Juni lalu.

Dia mengimbau agar gandum tidak dilibatkan atau digunakan sebagai senjata perang.

“Saya mengimbau sepenuh hati agar segala upaya dilakukan untuk mengatasi masalah ini, guna menjamin hak universal atas nutrisi. Silakan! Jangan gunakan gandum, bahan pangan pokok, sebagai senjata perang,” ucapnya.

Bulan lalu, Paus Fransiskus mengatakan, dia telah mengajukan permintaan untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. Tujuan Paus Fransiskus menemuinya adalah berusaha mengakhiri konflik di Ukraina.

Berita Lainnya:
Al Jazeera Rilis Bukti IDF Tembaki Warga Palestina Sedang Kumpulkan Bantuan, Ini Videonya

“Saya bersedia pergi ke Moskow. Tentu saja, pemimpin Kremlin perlu mengizinkan pembukaan. Kami belum menerima tanggapan dan kami masih bersikeras,” kata Paus Fransiskus dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia, Corriere Della Sera, yang diterbitkan pada 3 Mei lalu.

Ada kekhawatiran pada diri Paus Fransiskus bahwa Putin menolak bertemu dengannya.

“Saya khawatir Putin tidak dapat dan tidak ingin mengadakan pertemuan ini saat ini. Tapi bagaimana Anda tidak bisa menghentikan begitu banyak kebrutalan?” ucapnya.

Sebelumnya Paus Fransiskus juga sempat mengecam kebrutalan yang terjadi di Mariupol, Ukraina. Menurut dia, kota tersebut telah dihancurkan secara biadab.

Sumber: Reuters/Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi