Selasa, 21/05/2024 - 09:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Dianggap Rasialis, WHO akan Ganti Nama Penyakit Cacar Monyet

WHO akan mengumumkan daftar nama baru untuk virus dan penyakit cacar monyet segera

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JENEWA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengganti nama penyakit cacar monyet dengan istilah baru. Hal itu diumumkan di tengah kekhawatiran atas stigma dan rasialisme di sekitar nama penyakit tersebut dan virus penyebabnya.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


“(WHO) bekerja dengan para mitra dan pakar dari seluruh dunia untuk mengubah nama virus penyebab cacar monyet, clades, serta penyakit yang ditimbulkannya,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Selasa (14/6/2022).


Dia mengungkapkan, WHO akan mengumumkan daftar nama baru untuk virus dan penyakit cacar monyet sesegera mungkin. Pengumuman Ghebreyesus muncul kurang dari sepekan setelah lebih dari 30 ilmuwan internasional menulis dalam sebuah makalah bahwa ada kebutuhan mendesak untuk “nomenklatur non-diskriminatif dan non-stigma” bagi virus cacar monyet.

Berita Lainnya:
Kemungkinan 20 Jenazah Dikubur Hidup-Hidup di Kuburan Massal


Saat ini WHO mencantumkan dua jenis clades (virus penyebab cacar monyet) di situs webnya, yakni clade Afrika Barat dan clade Kongo Basin (Afrika Tengah). Dalam makalahnya, para ilmuwan internasional mengatakan, seperti banyak label geografis sebelumnya tentang penyakit menular berdasarkan lokasi pendeteksian pertama, hal itu bisa menyesatkan dan tidak akurat.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Dalam proposal mereka, para ilmuwan mengusulkan klasifikasi baru cacar monyet yang selaras dengan praktik terbaik dalam penamaan penyakit menular. Tujuannya agar “meminimalkan dampak negatif yang tidak perlu pada negara, wilayah geografis, ekonomi, dan manusia, serta mempertimbangkan evolusi dan penyebaran virus.”

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
IRGC Benarkan Temuan Diduga Puing Helikopter Presiden Iran


Saat ini lebih dari 1.600 kasus cacar monyet sudah ditemukan di 39 negara non-endemik. WHO pun mencatat terdapat hampir 1.500 kasus yang dicurigai. Sejauh ini, sebanyak 72 kematian sudah dilaporkan. Namun tidak satu pun dari kasus kematian terjadi di negara yang baru terkena dampak penyebaran. Para korban berada di Inggris, Kanada, Italia, Polandia, Spanyol, dan Amerika Serikat.


WHO dijadwalkan menggelar komite darurat pada 23 Juni mendatang. Keputusan itu diambil karena virus penyebab cacar monyet telah menunjukkan perilaku “tak biasa”, yakni menyebar di negara-negara non-endemik. 

ADVERTISEMENTS


sumber : AP

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi