Jumat, 24/05/2024 - 10:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

DIGITALEKONOMI

Bukalapak Bidik Pendapatan Rp 3 Triliun pada 2022

Pada kuartal I 2022, Bukalapak telah merealisasikan pendapatan sebesar Rp 788 miliar.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) memproyeksikan pendapatan tahun 2022 berada dikisaran Rp 2,7 triliun hingga Rp 3 triliun. Estimasi ini tumbuh sekitar 44 – 61 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Direktur Utama PT Bukalapak.com Tbk Teddy Oetomo mengatakan, estimasi ini tidak jauh berbeda dengan konsensus analis. “Angka ini juga sejalan dengan ekspektasi para analis yaitu sekitar Rp 2,96 triliun,” kata Teddy, dalam Paparan Publik 2022, Rabu (29/6/2022). 


Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, Bukalapak telah merealisasikan pendapatan sebesar Rp 788 miliar. Capaian ini setara dengan 28 persen dari estimasi penuh pendapatan Perseroan tahun 2022. 

Berita Lainnya:
Solidaritas Palestina Masif di Columbia University, Miliarder Robert Kraft Cabut Donasi


Teddy optimistis kenaikan pendapatan Perseroan dapat terus dipertahankan secara berkelanjutan. Strategi perusahaan saat ini adalah meningkatkan kontribusi dari produk atau fitur yang memiliki take rate lebih tinggi. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Kami melihat progress ini masih akan terus berlanjut di sepanjang 2022,” kata Teddy.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Perseroan mengistemasikan Total Processing Value (TPV) pada tahun ini akan tumbuh sekitar 39-47 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini juga sesuai dengan ekspektasi para analis yang rata-rata mencapai Rp 170 triliun. 

Berita Lainnya:
Pertamina Tegaskan Pertamax Green 95 Bukan Pengganti Pertalite


Pada kuartal pertama tahun ini, perseroan telah merealisasikan TPV sebesar Rp 34,11 triliun atau sekitar 19 persen dari proyeksi untuk 2022. Meski demikian, untuk EBITDA yang disesuaikan, Perseroan memperkirakan masih akan mencatatkan kerugian dikisaran minus Rp 1,4 triliun – Rp 1,5 triliun. 

ADVERTISEMENTS


Sejauh ini, Teddy menilai, kinerja Perseroan masih berada pada jalur yang tepat. Hal tersebut juga tercermin dari kontribusi marjin Perseroan yang mulai menuju positif. “Artinya perusahaan berada di fase yang bukan lagi memperbaiki kinerja tapi bagaimana menumbuhkan pendapatan,” tutur Teddy.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi