Pengamat: KIB Bisa Menang dengan Mesin Politik, bukan Figur

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Kerja mesin politik KIB diprediksi bisa melipatgandakan perolehan suara Pileg 2019.

ADVETISEMENTS

JAKARTA–Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) memiliki peluang untuk memenangkan Pemilu 2024. Ia menuturkan, kemenangan KIB di pemilu mendatang bukan ditentukan pada kekuatan figur yang mereka miliki.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Menurut Adi, kekuatan KIB justru terletak pada kerja-kerja lintas sektoral dan struktur yang mereka miliki. Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dinilai memiliki mesin politik yang bagus pada struktur organisasi mereka.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


“Anatomi kekuatan politiknya (KIB) bukan pada figur, tetapi pada kerja-kerja lintas sektoral, dan kerja-kerja struktur,” tutur Adi dalam keterangan, Rabu (29/6/2022).

ADVERTISEMENTS


Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menambahkan, perolehan suara KIB bisa meningkat dua kali lipat jika mesin politik ketiga partai politik anggota bekerja secara masif. Terlebih, baik Golkar, PAN, dan PPP memiliki basis pemilih yang berbeda.

ADVERTISEMENTS


Golkar memiliki pangsa pasar nasionalis, PAN berpotensi mendulang suara melalui massa Muhammadiyah, sementara PPP bisa mengamankan basis massa dari kalangan Nahdliyin. Adi menuturkan, gabungan ketiga parpol KIB berdasarkan perolehan suara pada Pileg 2019 lalu sebesar 23,67 persen (hampir 24 persen) atau sebanyak 33.125.559 suara.


Ia memprediksi, kekuatan mesin politik Golkar, PAN, PPP mampu melipatgandakan perolehan suara yang sudah diraih KIB pada pemilu sebelumnya. “Jadi kalau mesin politik Golkar, PAN, dan PPP bekerja secara masif, ya menduakalilipatkan 24 persen yang didapatkan Pileg 2019, ya menang,” tegas Adi.


Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version