Fortune Indonesia Bukukan Laba Rp 1,50 Miliar pada 2021

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Fortune Indonesia sempat alami rugi Rp 24,4 miliar di tahun 2020

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Emiten PT Fortune Indonesia Tbk. (FORU) membukukan kinerja positif sepanjang tagun 2021. Perseroan mencatatkan peningkatan yang signifikan pada laba neto tahun berjalan Rp 1,50 miliar pada tahun buku 2021, melonjak tajam dari rugi neto Rp 24,45 miliar di tahun sebelumnya. 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Kenaikan laba ini seiring dengan meningkatnya total pendapatan usaha Perseroan sebesar 11,08 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 46,06 miliar. Secara umum perseroan telah mencapai target kinerja yang telah ditetapkan di tengah situasi ekonomi yang belum sepenuhnya kondusif.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Chief Executive Officer FORU Ratna Puspitasari menyatakan, capaian positif perseroan didapatkan dari langkah efisiensi dan peningkatan kinerja usaha yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. “Proses talent upgrade dan penjualan produk yang menjadi solusi progresif bagi klien memperlihatkan hasil yang cukup memuaskan,” jelas Ratna.

ADVERTISEMENTS


Ratna mengatakan FORU menaruh fokus besar atas pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di beberapa tahun terakhir. Menurutnya, dalam industri kreatif, kompetensi dan kreativitias selalu menjadi ujung tombak kinerja Perseroan.

ADVERTISEMENTS


Oleh sebab itu, seiring dengan kemajuan di bidang digital yang mendorong model bisnis klien dari berbagai industri menjadi lebih dinamis, FORU merasa perlu memastikan model usahanya bisa mengimbangi dinamika bisnis klien.  

ADVERTISEMENTS


Perbaikan kinerja keuangan FORU juga terlihat dari makin ringannya liabilitas total perusahaan. Liabilitas FORU pada 2021 tercatat Rp 6,132 miliar, turun tajam dari Rp 9,6 miliar di 2020 dan Rp 26,545 miliar di 2019 lalu. 

ADVETISEMENTS


Komisaris Utama FORU Abed Nego menambahkan, kinerja positif sepanjang 2021 merupakan hasil upaya perseroan dalam merumuskan langkah terbaik untuk meningkatkan kinerja di tengah masa perlambatan bisnis akibat pandemi. Sebagai perusahaan yang bergerak di industri kreatif, dibutuhkan strategi kreatif dan taktis untuk menghadapi berbagai tantangan usaha. 


“Pandemi Covid-19 yang masih terjadi sepanjang tahun terus menciptakan kondisi yang penuh ketidakpastian. Namun kami bersyukur kondisi perekonomian relatif mulai pulih. Hal ini terlihat dari mobilitas masyarakat yang mulai aktif, serta konsumsi dan daya beli yang terus membaik,” kata Abed. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version