Kemenkeu: Kenaikan Ekspor Diharapkan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Kinerja ekspor yang signifikan itu terutama didorong naiknya ekspor produk sawit.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA– Pemerintah mencatat ekspor Indonesia pada Juni 2022 sebesar 26,09 miliar dolar AS atau meningkat dibanding Mei 2022 sebesar 21,51 miliar dolar AS. Kinerja signifikan itu terutama didorong kembali naiknya ekspor produk sawit setelah harga kebutuhan pokok di dalam negeri semakin stabil, sehingga pelarangan ekspor produk sawit dicabut. 

ADVERTISEMENTS

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu berharap peningkatan ekspor pada Juni 2022. Hal ini seiring upaya stabilisasi harga yang semakin membuahkan hasil memberikan dukungan pertumbuhan ekonomi kuartal II dan tahun ini secara umum.

“Maka demikian pemulihan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat tetap kuat,” ujar Febrio, Selasa (19/7/2022).

Menurut Febrio, peningkatan ekspor produk sawit penting di tengah eskalasi berbagai risiko global akibat perang di Ukraina yang berkepanjangan, serta berbagai tantangan multidimensional lainnya seperti pandemi yang belum sepenuhnya selesai secara merata di seluruh dunia.

ADVERTISEMENTS

Dari sisi lain, kinerja impor juga kembali menguat didukung oleh impor bahan baku yang menandakan aktivitas ekonomi domestik terus membaik. Impor Juni 2022 sebesar 21 miliar dolar AS dari Mei 2022 yang senilai 18,60 miliar dolar AS

ADVERTISEMENTS

“Pandemi semakin terkendali, sehingga aktivitas ekonomi dan daya beli masyarakat menunjukkan tren peningkatan dan terus membaik. Selain itu, peningkatan impor bahan baku dan barang modal mencerminkan aktivitas sektor industri dalam negeri yang terus beranjak pulih,” ucapnya.

Pemulihan impor terkait aktivitas industri, kata dia, sejalan dengan pergerakan Purchasing Manufacturing Index (PMI) Manufaktur Juni 2022 yang tetap ekspansif di tengah perlambatan aktivitas industri yang terjadi di banyak negara.

ADVERTISEMENTS

Menguatnya kedua komponen perdagangan internasional ini mendorong surplus neraca perdagangan pada Juni 2022 sebesar 5,09 miliar dolar AS, yang terutama ditopang oleh sektor nonmigas dengan surplus sebesar 7,23 miliar dolar AS. Sedangkan sektor migas mengalami defisit sebesar 2,14 miliar dolar AS

ADVERTISEMENTS

“Kinerja neraca perdagangan menunjukkan kenaikan ekspor mampu menyerap risiko kenaikan harga komoditas global sisi impor,” kata Febrio.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version