Bolehkah Berbohong untuk Sembunyikan Sedekah yang Dilakukan? 

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Menyembunyikan sedekah adalah perkara baik tapi tak perlu berbohong

ADVERTISEMENTS

KAIRO – Sebuah istilah yang maklum diketahui banyak orang, yaitu jika tangan kanan memberi maka tangan kiri jangan sampai mengetahuinya.

ADVERTISEMENTS

Ungkapan yang biasanya bermakna agar tidak mengumbar-umbar sedekah atau pemberian kita di depan orang lain.

Meskipun dalam Islam dibolehkan sedekah secara terang-terangan, banyak orang yang lebih ingin agar perbuatan baiknya itu dilakukan secara rahasia.

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

ADVERTISEMENTS

“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Baqarah ayat 271).

ADVERTISEMENTS

Untuk itu, ada juga yang harus berbohong untuk bisa menutupi sedekahnya. Bolehkah tindakan ini?

Syekh Abd al-Hamid al-Atrash, mantan ketua Komite Fatwa di Al-Azhar menjelaskan, sedekah adalah pengeluaran yang disyariatkan.

ADVERTISEMENTS

Kebaikan akan diberikan kepada hamba-hamba yang melakukannya,dan seseorang akan diberi pahala karenanya hingga seseorang akan dilindungi oleh bayang-bayang sedekahnya pada hari kiamat jika memang bersedekah karena Allah SWT.

ADVERTISEMENTS

Meski begitu, dia mengatakan tidak boleh berbohong untuk menyembunyikan amal. Karena berbohong dalam segala bentuknya dilarang kecuali dalam tiga kasus, yaitu menyelamatkan harta benda dan jiwa yang tidak bersalah dari pembunuhan, untuk menyesatkan musuh hingga untuk melanjutkan kehidupan pernikahan.

Saat ditanya seseorang yang berbohong kalau sudah memberi sedekah pada suatu masjid karena malu membeli dalam jumlah sedikit, Syekh al-Atrash tetap melarang perbuatan itu. Menurutnya, sedekah memang tidak harus dalam jumlah yang besar.

“Yang penting sedekah ikhlas karena Allah SWT, walaupun (sedekah) hanya dengan sedikit kurma, kata Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Hendaklah bagimu untuk bertaubat dan meminta ampun kepada Allah agar sedekahmu diterima Allah SWT, Insya Allah,” terangnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version