Kamis, 18/04/2024 - 13:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Mahfud MD: Penanggulangan Karhutla Lima Tahun Terakhir Berjalan Baik

ADVERTISEMENTS

Mahfud mengatakan, hal itu ditandai dengan asap berkurang, dan area kebakaran turun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengeklaim penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) lima tahun terakhir berjalan baik. Mahfud mengatakan, hal tersebut ditandai dengan asap berkurang, dan area kebakaran turun jauh.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Penyakit ISPA, nafas itu juga dapat dikatakan tidak ada. Ini tentu kalau dibanding dengan misalnya lima tahun dari sebelumnya atau sebelum tahun 2015 itu kita masih bukan main sibuknya,” kata Mahfud usai menggelar Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Penanggulangan Karhutla 2022 di kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Kamis (28/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Belum Punah? Indonesia Cari Lebih Banyak Bukti Harimau Jawa Masih Ada di Alam Liar


Mahfud menuturkan, pada 2015 lalu, kantor kedutaan besar RI di sejumlah negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura kerap didemo lantaran kerap mengirim asap ke negara-negara tersebut. Saat ini, Mahfud mengatakan, protes-protes serupa sudah tidak ada lagi lima tahun terakhir.


“Lima tahun terakhir sudah tidak ada protes-protes yang berarti seperti itu dan kita ingin mengantisipasi lagi agar itu terus terjaga,” ucapnya.


Selain itu, Mahfud juga menyebutkan, tidak ada lagi transportasi yang tertunda karena gangguan asap. Moda transportasi lain juga tidak terkendala gangguan yang berarti akibat karhutla dalam lima tahun terakhir.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Tepung Sorgum Bisa Menjadi Alternatif Substitusi Gandum, Dapat Diolah Jadi Apa Saja?


“Kita akan jaga ini salah satu cara menjaga tadi adalah koordinasi, teknologi yang didukung oleh kearifan lokal,” ujarnya.


Rakorsus juga dihadiri Kementerian LHK, dan Kementerian Pertanian. Rapat tersebut dihadiri sejumlah stakeholder lain diantaranya para gubernur, BNPB, BPK, BMKG, BRIN, Polri, TNI, dan perusahaan swasta.


“Sampai hari ini kita sudah mempersiapkannya dengan baik, kita sudah mengidentifikasi tempat-tempat mana yang agak rawan, tempat-tempat mana yang rawan dan kapan kerawanan itu terjadi misalnya nanti pada bulan Agustus-September begitu sudah agak meninggi kerawanan itu kita sudah identifikasi waktu dan tempatnya dan peralatannya, serta  personelnya,” kata dia. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi