Jumat, 19/04/2024 - 08:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Bibit: Sukuk Ritel SR017 Solusi Investasi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

ADVERTISEMENTS

Bibit menjadi mitra distribusi penjualan Surat Berharga Negara yang ditunjuk Kemenkeu

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA – Sejak awal tahun 2022, penerbitan Obligasi Negara Ritel (ORI021), Sukuk Ritel (SR016), dan Savings Bond Ritel (SBR011) mendapatkan sambutan yang sangat antusias dari masyarakat Indonesia. Teranyar, pemerintah merilis Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel seri SR017 dengan masa penawaran yang berlangsung dari tanggal 19 Agustus sampai 14 September 2022.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


PR & Corporate Communication Lead Bibit.id, William, menyampaikan SBN Syariah ritel seri SR017 ditawarkan dengan imbal hasil (kupon) fixed rate atau tetap 5,90% per tahun, dengan tenor tiga tahun, dan dapat diperjualkan di pasar sekunder (tradable). SR017 menjadi salah satu alternatif investasi masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang dibayangi inflasi yang tinggi serta ancaman resesi, karena imbal hasilnya yang stabil (fixed rate).

ADVERTISEMENTS


Selain imbal hasil SR017 yang lebih tinggi daripada suku bunga acuan BI yang saat ini adalah 3,5%, pajak yang dikenakan untuk imbal hasil SR017 hanya 10%. Ini lebih rendah dari pajak deposito, yakni sebesar 20%. Di sisi lain, karena bersifat tradable, SR017 memungkinkan para investor untuk menjualnya di pasar sebelum jatuh tempo.

Berita Lainnya:
AirAsia Ingatkan Ketentuan Bagasi Maksimal 7 Kilogram per Orang


“SR017 menjadi pilihan yang tepat dalam berinvestasi karena imbal hasilnya yang tetap, dibayarkan secara rutin setiap bulan, lebih tinggi dari bunga deposito bank BUMN serta 100% dijamin oleh negara. Ini cocok untuk masyarakat yang ingin punya passive income yang stabil yang aman di tengah kondisi perekonomian saat ini,” kata William.


William menambahkan, dengan membeli SBSN ritel seri SR017, artinya masyarakat ikut berkontribusi dalam membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta proyek infrastruktur di Indonesia. Masyarakat yang punya preferensi dalam berinvestasi dengan prinsip-prinsip syariah juga dapat melirik instrumen yang satu ini.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Berinvestasi sambil berkontribusi bagi pembangunan negeri merupakan wujud partisipasi aktif yang dapat dilakukan oleh para investor, termasuk generasi muda Indonesia saat ini. Pembayaran kupon yang dilakukan setiap bulan juga 100% dijamin oleh negara sehingga tidak ada risiko gagal bayar,” tambah William.


Sebagai mitra distribusi penjualan Surat Berharga Negara yang secara resmi ditunjuk oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bibit siap membantu masyarakat Indonesia dalam pembelian/pemesanan SR017. Sebagai informasi, pembelian/pemesanan minimal untuk SR017 adalah Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta dengan maksimum Rp 5 miliar.

Berita Lainnya:
Bangun Batam Aero Technic, Lion Air Sudah Kucurkan Investasi Rp 797 Miliar


Untuk bisa membeli SR017 di aplikasi atau website Bibit, para pengguna cukup mengklik icon atau banner “Surat Berharga Negara (SBN)” di homepage aplikasi maupun website Bibit. Dalam hal ini, Bibit bermitra dengan Stockbit Sekuritas untuk mengelola pencatatan dan penyimpanan Rekening Dana Investor SBN milik investor.


Nantinya, setelah investor melakukan pembayaran untuk transaksi SBN, investor akan menerima bukti transaksi berupa Bukti Penerimaan Negara (BPN). Di dalam BPN, terdapat Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN) yang diterbitkan langsung oleh negara serta menjadi bukti kepemilikan SBN yang dibeli.


“Melihat tingginya animo masyarakat yang tinggi terhadap investasi SBN, kami optimistis SR017 akan disambut baik oleh masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda yang semakin melek investasi. Kami juga senang melihat terus bertambahnya jumlah investor Surat Berharga Negara, dari 460 ribu di akhir tahun 2020 menjadi 611 ribu di akhir tahun 2021, dan per Juli 2022, angkanya telah menyentuh 736 ribu investor. Ini tentu tidak terlepas dari berbagai upaya berkelanjutan yang dilakukan oleh regulator,” ujar William.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi