Senin, 06/05/2024 - 14:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Ketersediaan Alkes 100 Persen Buatan dalam Negeri

ADVERTISEMENTS

Saat ini, ketersediaan alkes di Indonesia 100 persen buatan dalam negeri.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 SOLO — Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan ketersediaan alat kesehatan (alkes) yang sudah diproduksi 100 persen dalam negeri sehingga tidak perlu mengimpor atau mendatangkan dari luar negeri. “Alkes yang sudah produksi sendiri dan ditutup impornya 100 persen, yakni tempat tidur pasien di rumah sakit,” kata Menkes dalam acara Fasilitasi Pengembangan Alkes Produksi UMKM untuk Ketahanan Alkes Nasional, di Solo, Jumat (19/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Pada acara tersebut selain Menkes, juga hadir Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki, dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Dirjen Kefarmasian dan Alkes Kemenkes L. Rizka Andalucia dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM di Jawa Tengah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Jadi tempat tidur di rumah sakit sudah ditutup impornya 100 persen. Produksi tempat tidur lokal benar-benar canggih bisa diatur bergerak naik turun dengan elektrik. Termasuk cetakan sudah 100 persen produksi lokal dalam negeri,” kata Menkes.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Selain itu, kata Menkes, pihaknya juga menyiapkan pengadaan 300 ribuantropometridalam negeri yang merupakan alat untuk mengukur panjang bayi, tinggi anak, dan berat bayi untuk program stunting di 300 ribu Posyandu di seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Pertanyaan di Tempat Kerja yang Seolah 'Menghakimi' Seseorang Tentang Usia


Sebelumnya, antropometri tersebut dahulu diperoleh melalui impor yang berkualitas bagus. Namun, para ahli dari perguruan tinggi seperti UI, ITB, dan UGM kemudian duduk bersama untuk mendesain alat itu, sehingga saat ini tidak perlu lagi untuk impor.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Menkes mengatakan, terdapat tiga program besar dalam transformasi ketahanan kesehatan, yakni penyediaan alat-alat kesehatan, obat-obatan, dan tenaga cadangan kesehatan. Intinya, jika ada pandemi lagi, negara sebesar Indonesia tidak bisa bergantung dari negara lain.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


“Kita waktu pandemi kemarin sangat terasa. Cari alat pelindung diri (APD) saja dahulu susah. Padahal negara kita rakyatnya banyak. Kita ingin memastikan ada program tenaga cadangan nakes dan obat-obatan mesti siap, di mana alkes juga mesti siap,” kata Menkes.


Menkes mengatakan, pemerintah juga bisa menyiapkan keterlibatan UMKMpada pengadaan sekitar 50 hingga 60 persen produksi obat-obatan dan alkesmulai dari hulu ke hilir, di dalam negeri. Khusus untuk alkes yang canggih, misalnya CT Scan yang tidak dimiliki Indonesia, solusinyabisa mengundang para pemilik teknologi agar mau berproduksi di dalam negeri. Investor bisa hadir untuk membuat pabrik ke sini karena Indonesia mempunyai potensi 270 juta, daripada di Singapura hanya 5 juta jiwa.

Berita Lainnya:
Jangan Paksakan Kondisi-Kondisi Ini Seusai Libur Lebaran


“Itu sebabnya kenapa kita luncurkan program seperti ini. Buat teman-teman UMKM, berapa besar dari 50-60 persen. Indonesia itu per orang belanja kesehatannya sekitar 112 dolar AS per tahun per orang. Rata-rata usia hidupnya 72 tahun. Malaysia per orang 423 dolar AS, rata-rata usia hidupnya 76 tahun,” kata Menkes.


Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan UMKM secara bertahap harus bisa memenuhi kebutuhan alkes menggantikan produk impor dengan produk dalam negeri.


“Kita bisa mulai alkes yang teknologi sederhana. Meskipun, alkes yang teknologi menengah dan tinggi, sudah bisa dikerjakan. Kami baru berkunjung di ATMI Solo, dan Politeknik yang bisa menjadi mitra lalu produksi Alkes bisa UMKM,” kata Teten.


Teten mengatakan, soal ekosistem pembiayaan untuk sudah disediakan. Untuk ini, nanti bisa kolaborasi dengan Menkes, alkes mana yang bisa diproduksi di dalam negeri.


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi