Selasa, 21/05/2024 - 11:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pembentukan DKN Dikhawatirkan Lahirkan Pendekatan Koersif

Pembentukan DKN tidak sejalan dengan mandat UU Pertahanan.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Direktur Amnesty Internasional, Usman Hamid menila pembentukan Dewan Keamanan Nasional (DKN) tidak sejalan dengan UU pertahanan. Pembentukan DKN dikhawatirkan akan melahirkan pendekatan koersif atau mengandung paksaan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


“Saya khawatir bahwa pembentukan DKN ini membenarkan pendekatan koersif untuk kelompok-kelompok radikal sehingga mengakibatkan pelanggaran-pelanggaran ham di indonesia,” kata Usman, dalam siaran pers, Sabtu (2/9/2022).

Berita Lainnya:
Gara-Gara Aturan Nobar Timnas U-23 di Piala Asia, Hashtag Boikot MNC Membahana di Media Sosial


Dijelaskannya,  pemerintah Jokowi bisa jadi berkaca pada pengalaman di dua dekade terakhir di dunia. Kelompok-kelompok radikal ditangani dengan pendekatan koersif atas nama keaamanan nasional. Hal ini yang sering memproduksi pelanggaran-pelanggaran HAM.


Selain itu, Pembentukan DKN tidak sejalan dengan mandat UU Pertahanan. Pemerintah diamanatkan membentuk Dewan Pertahanan Nasional (DPN) sejak 2002, sesuai dengan perintah UU Pertahanan Negara. Jadi yang seharusnya dibentuk adalah DPN bukan DKN.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Pemkot Depok Siapkan Ambulans Bantu Evakuasi Korban Kecelakaan BUS SMK Lingga Kencana


Usman curiga pembentukan DKN dan revisi UU TNI ini lebih pada kepentingan ekonomi dan ivinvestasi. “Saya khawatir pembentukan DKN hanyalah bentuk kebijakan represif yang ingin ditujukan untuk kepentingan-kepentingan ekonomi dan investasi untuk pembangunan,” paparnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi