Jerman Siapkan 65 Miliar Euro untuk Hadapi Naiknya Harga Energi

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Jerman siapkan dana 65 miliar euro untuk siasati inflasi dan tingginya harga energi

ADVERTISEMENTS

BERLIN – Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, negaranya akan menyiapkan dana sebesar 65 miliar euro untuk menyiasati lonjakan inflasi dan tingginya harga energi. Hal itu diumumkan setelah Rusia melanjutkan penangguhan pasokan gas ke negara tersebut.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Warga Jerman berdiri bersama dalam masa yang sulit. Sebagai sebuah negara, kita akan melewati masa sulit ini,” kata Scholz dalam sebuah konferensi pers Ahad (4/9/2022) lalu.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Dia mengaku sangat menyadari bahwa banyak warga Jerman berjuang menghadapi kenaikan harga energi. Scholz menekankan, pemerintahannya siap turun tangan dan membantu. “Kami menanggapi kekhawatiran ini dengan sangat, sangat serius,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS

Dana 65 miliar euro yang hendak disiapkan pemerintahan Scholz, sebagian di antaranya akan disalurkan kepada warga dalam bentuk bantuan langsung tunai. Kelompok pekerja, misalnya, bakal memperoleh satu kali bantuan sebesar 300 euro. Pemerintah Jerman juga berencana memberi nominal setara bagi kelompok lainnya.  

ADVERTISEMENTS

Kalangan pensiunan direncanakan turut menerima 300 euro dari pemerintah. Sementara kelompok pelajar akan memperoleh 200 euro. Untuk menjaga harga energi lebih rendah bagi individu dan rumah tangga, pemerintah mengumumkan “rem harga” bagi produk tersebut.  Pemerintah Jerman berencana menawarkan jumlah energi dasar yang akan ditentukan kepada semua dengan tariff lebih rendah.

ADVERTISEMENTS

Selain itu, pemerintah Jerman juga akan mengembangkan program “tiket 9 euro”, yakni tiket terusan nasional yang memungkinkan warga melakukan perjalanan tanpa batas dengan angkutan umum lokal dan regional. Tiket 9 euro per bulan diumumkan selama tiga bulan pada awal Juni lalu sebagai bagian dari program pemerintah yang dimaksudkan membantu memerangi tingginya inflasi dan kenaikan harga bahan bakar.

ADVETISEMENTS

Pada Sabtu (3/8/2022) lalu, perusahaan gas Rusia, Gazprom, telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan memulai kembali pengiriman gas ke Jerman lewat jaringan pipa Nord Stream. Mereka mengklaim menemukan kebocoran pada Nord Stream. Artinya suplai gas dari fasilitas tersebut bisa terhenti tanpa batas waktu yang ditentukan.


sumber : Reuters / AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version