Yara International Akuisisi Unit Usaha Petrobras

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Yara sudah memiliki lima pabrik di Brasil dan 24 fasilitas pencampuran.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Produsen pupuk asal Norwegia Yara International ASA hampir mengakuisisi unit pupuk yang dijual oleh perusahaan minyak milik negara Petroleo Brasileiro SA yang dikenal sebagai Petrobras.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Petrobras dikabarkan telah menerima penawaran Yara dan sedang menanti kesepakatan yang perlu disetujui oleh dewan perusahaan. Kesepakatan diperkirakan segera diumumkan dalam waktu dekat. 

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Meski demikian, Yara menolak mengomentari isu yang beredar di pasar tersebut. Demikian halnya Petrobras menolak mengomentari terkait penawaran proposal Yara.

ADVERTISEMENTS


Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (9/9/2022) lalu, Petrobras membantah akan segera melakukan penjualan. Proses penawaran masih berjalan dan belum mencapai tahap menerima proposal.

ADVERTISEMENTS


Yara sudah memiliki lima pabrik di Brasil dan 24 fasilitas pencampuran. Yara juga memiliki operasi pertambangan dan pelabuhan. Sementara unit pupuk Petrobras yang dikenal sebagai UFN-III merupakan salah satu produsen biji-bijian terbesar di Brasil.

ADVERTISEMENTS


Sumber yang tidak ingin disebutkan namanya tidak merinci nilai kesepakatan. Namun nilainya diperkirakan akan lebih rendah dari 100 juta dolar AS karena unit tersebut belum beroperasi.

ADVETISEMENTS


Petrobras telah mencoba untuk menjual unit yang sama untuk beberapa waktu. Pada Februari lalu, Petrobas setuju untuk menjualnya ke grup Rusia Acron tetapi kesepakatan itu gagal. Pada Mei, Petrobas kembali menawarkan


Selain Yara, perusahaan lainnya yang juga tertarik dengan kesepakatan itu termasuk grup Brasil Unigel dan pembuat baja CSN. Pengumuman kesepakatan akhir telah tertunda karena perubahan baru-baru ini di dewan Petrobras.


Brasil sangat bergantung pada impor pupuk. Pembangunan unit pupuk di kota Tres Lagoas dimulai pada 2011 dan dihentikan pada 2014 dengan 81 persen selesai setelah Petrobras membatalkan kontrak yang menuduh perusahaan tidak patuh.


Saat beroperasi, unit ini diharapkan dapat memproduksi 2.200 ton amonia dan 3.600 ton urea setiap hari, yang merupakan 20 persen dari konsumsi urea di dalam negeri. Unit ini diharapkan selesai dalam dua hingga tiga tahun.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version