Rabu, 01/05/2024 - 18:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Kemunafikan Bukan Hanya Urusan Personal, Masyarakat pun Bisa Terdampak

ADVERTISEMENTS

Islam melarang sifat munafik dalam kehidupan Muslim sehari-hari

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA – Kemunafikan dapat menimbulkan kerusakan terhadap tatanan kehidupan masyarakat sebab, karena adanya kemunafikan di antara anggota masyarakat, maka anggota masyarakat yang lain akan dirugikan. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Dan justru kemunafikan itu akan mewariskan permusuhan dan kebencian di antara anggota masyarakat, karena di dalam kemunafikan tersimpan sifat-sifat kebencian dan kedengkian,” demikian penjelasan yang dikutip dari laman islam online, Senin (11/9/2022). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Kemunafikan itu tersimpan atau tersembunyi di dalam diri seseorang sehingga tidak bakal terlihat oleh orang lain. 

ADVERTISEMENTS


Orang munafik mengeluarkan perkataan, menampilkan perbuatan dan sifat-sifat yang terlihat oleh orang lain. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Namun, di dalam dirinya mereka menyembunyikan sesuatu dalam bentuk pandangan, sikap, atau keyakinan, yang berbeda dengan apa yang ditunjukkan, sehingga hal ini mengakibatkan ketidakjelasan. 


Karena itu pula, dampak kerusakan dari kemunafikan terhadap tatanan masyarakat lebih berbahaya. 


Allah SWT pun mengganjar orang yang munafik dengan siksaan yang pedih. Allah SWT berfirman: 


إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا

Berita Lainnya:
Mengapa Sholat dan Zakat Hukumnya Wajib dalam Islam?


“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” (QS An Nisa ayat 145)


 


Dalam surat lain, Allah SWT berfirman sebagai berikut: 


وَعَدَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ هِيَ حَسْبُهُمْ ۚ وَلَعَنَهُمُ اللَّهُ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُقِيمٌ


“Allah menjanjikan (mengancam) orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah (neraka) itu bagi mereka. Allah melaknat mereka; dan mereka mendapat azab yang kekal.” (QS At Taubah ayat 68)


Allah SWT juga berfirman: 


وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّىٰ يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ ۚ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا


“Dan sungguh, Allah telah menurunkan (ketentuan) bagimu di dalam Kitab (Alquran) bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk bersama mereka, sebelum mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena (kalau tetap duduk dengan mereka), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sungguh, Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di neraka Jahanam. (QS An Nisa ayat 140)

Berita Lainnya:
Viral Video Pelajar SMP di Jepang Kunjungi Masjid untuk Belajar Islam, Sikapnya Diacungi Jempol


Adapun Rasulullah SAW telah menunjukkan tentang ciri-ciri orang munafik. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Ash, Rasulullah SAW bersabda:


أرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا: إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ، وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ


“Ada empat perkara. Siapa yang empat perkara itu semuanya ada di dalam dirinya, maka orang itu adalah orang munafik yang murni. Siapa yang di dalam dirinya ada satu perkara dari empat perkara tersebut, maka orang itu juga memiliki satu macam perkara dari kemunafikan sampai ia meninggalkannya. Yaitu, jika dipercaya berkhianat, jika berbicara berdusta, jika berjanji tidak ditepati, dan jika bermusuhan dia berbuat licik (culas).” (HR Bukhari dan Muslim)


 


Sumber: fiqh islamonline   


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi