Menhan: Ukraina Harus Pertahankan Wilayah yang Berhasil Direbut Kembali

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Serangan Ukraina sampai saat ini lebih baik dari yang diperkirakan Rusia

ADVERTISEMENTS

KIEV — Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan Ukraina harus mempertahankan wilayah yang direbut kembali dari Rusia. Ukraina perlu menjaga wilayah-wilayah itu dari serangan balik untuk memperluas jalur pasokan Ukraina.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Pada surat kabar Financial Times ia mengatakan pasukan Ukraina dapat dikepung pasukan baru Rusia bila mereka bergerak terlalu maju. Tapi menurutnya serangan Ukraina sampai saat ini lebih baik dari yang diperkirakan, ia menggambarkannya sebagai “bola salju yang jatuh ke bawah bukit.”

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

“Ini tanda Rusia dapat dikalahkan,” katanya, Ahad (12/9/2022).

ADVERTISEMENTS

Pengamat militer di Kiev,  Oleh Zhdanov mengatakan keberhasilan pasukan Ukraina di Kharkiv dapat didorong sampai ke wilayah Luhansk yang Rusia rebut pada awal Juli lalu.

ADVERTISEMENTS

“Bila anda melihat peta, logis untuk berasumsi serangan akan berkembang ke arah Svatove – Starobelsk, dan Sievierodonetsk – Lysychansk,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Pada Sabtu (10/9/2022) lalu kantor berita pemerintah Rusia, Tass mengutip Kementerian Pertahanan Rusia yang mengatakan telah memerintahkan pasukannya untuk meninggalkan lokasi tersebut dan memperkuat operasi di tempat lain di Donetsk. Tass menambahkan pejabat Rusia yang ditempatkan di Kharkiv mengajak warga melakukan evakuasi dan pergi ke Rusia untuk “menyelamatkan nyawa.”

ADVETISEMENTS

Washington tampaknya berhati-hati dalam mengambil sikap, Pentagon merujuk pidato Menteri Pertahanan Lloyd Austin dalam mengomentari keberhasilan Ukraina. Austin mengatakan keberhasilan itu sangat memberikan semangat.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pertempuran di Kota Izium dan Kupiansk. Dua kota itu pusat pasokan pasukan Rusia di garis depan di timur laut Ukraina.

Pemerintah Ukraina menghentikan operasi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia untuk mencegah bencana nuklir. Rusia dan Ukraina saling tuduh siapa yang melepaskan tembakan ke PLTN terbesar di Eropa itu.

Badan Energi Atom Internasional mengatakan jaringan listrik cadangan di PLTN itu telah diperbaiki. Jaringan itu menyediakan listrik eksternal yang dibutuhkan selama operasi dihentikan sambil menjaga resiko reaktor mencair.

Kantor kepresidenan Prancis mengatakan dalam sambungan teleponnya ke Presiden Rusia Vladimir Putin pada Ahad kemarin Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pendudukan pasukan Rusia di PLTN itu mengganggu keamanan Prancis. Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kremlin, Rusia menyalahkan Ukraina.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version