Selasa, 07/05/2024 - 02:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Pemimpin Hamas Kunjungi Rusia Bahas Perjuangan Palestina

ADVERTISEMENTS

Rusia telah sampaikan dukungan terkait proses damai Israel-Palestina.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 MOSKOW — Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh melakukan kunjungan ke Rusia, Sabtu (10/9/2022). Dia dan delegasinya akan bertemu pejabat-pejabat tinggi Rusia untuk membahas perjuangan Palestina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Dalam kunjungannya, Haniyeh didampingi Wakil Kepala Biro Politik Hamas di Tepi Barat Saleh al-Arouri serta anggota senior politbiro Hamas Moussa Abu Marzouk dan Maher Saleh. Saluran televisi Al-Mayadeen yang berbasis di Beirut, Lebanon, melaporkan, dalam kunjungan tersebut, Haniyeh dan delegasinya hendak melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Mereka pun bakal diagendakan melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi Rusia lainnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Kementerian Luar Negeri Rusia telah meminta agar kunjungan ini berlangsung beberapa hari. Tujuannya adalah untuk membahas masa depan hubungan bilateral untuk membantu perjuangan Palestina,” kata seorang juru bicara Hamas, dilaporkan Al-Mayadeen.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Pada Mei lalu, Kepala Divisi Hubungan Internasional Hamas Abu Marzouk melakukan kunjungan ke Rusia. Dia bertemu sejumlah pejabat negara tersebut untuk membahas beberapa isu terkait Palestina.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Biadab! Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total di Gaza


Pada Juli lalu, Rusia menyampaikan bahwa mereka akan melanjutkan upaya untuk memulai kembali proses perdamaian Israel-Palestina di bawah payung Kuartet Timur Tengah yang turut melibatkan Uni Eropa, PBB, dan Amerika Serikat (AS) sebagai mediator internasional. Dalam hal ini Moskow mendukung pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Kami secara konsisten mendukung dimulainya kembali negosiasi langsung Palestina-Israel, yang akan menghasilkan pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dengan mempertimbangkan masalah keamanan nasional Israel,” kata Deputi Satu Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB 26 Juli lalu, dilaporkan laman kantor berita Rusia, TASS.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Polyansky menilai, upaya multilateral untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina perlu ditingkatkan, termasuk dalam format mediator internasional Kuartet Timur Tengah. “Dengan ini, kami menegaskan kembali komitmen kami untuk bekerja sama dengan mitra Kuartet untuk mengefisienkan pekerjaan dari format yang disetujui Dewan Keamanan PBB ini,” ucapnya.

Berita Lainnya:
Presiden Palestina Akan Bahas Gaza di Sela Pertemuan WEF


Dia menekankan pentingnya koordinasi mediator internasional dengan mitra regional. “Inisiatif Rusia untuk mengadakan pertemuan tingkat menteri Kuartet Timur Tengah yang diperluas dengan anggota kunci Liga Arab didorong persis oleh ini,” kata Polyansky.


Namun dia cukup menyesalkan kurangnya ketertarikan atau minat AS dalam melanjutkan kembali pekerjaan Kuartet Timur Tengah. “Sayangnya, masalah ini tetap tidak terselesaikan karena kurangnya minat di AS untuk memulai kembali aktivitas Kuartet,” tuturnya.


Kendati demikian, Polyansky menekankan, Rusia akan melanjutkan upayanya, termasuk koordinasi aksi bersama untuk kembali ke jalur proses penyelesaian Timur Tengah demi solusi adil dari masalah Palestina. “Seperti yang ditunjukkan oleh praktik, upaya untuk memonopoli pemukiman dan memaksakan perdamaian ekonomi pada rakyat Palestina alih-alih secara adil menghormati aspirasi mereka untuk menciptakan negara merdeka mereka sendiri tidak mengarah dan tidak dapat mengarah pada hasil nyata,” kata Polyansky.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi