Armenia: Ketegangan dengan Azerbaijan Bisa Picu Perang

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Ketegangan terbaru antara Armenia dan Azerbaijan dapat meningkat menjadi perang

ADVERTISEMENTS

YEREVAN – Wakil Menteri Luar Negeri Armenia Paruyr Hovhannisyan mengatakan, ketegangan terbaru antara negaranya dan Azerbaijan dapat meningkat menjadi perang. Menurutnya, negara kekuatan besar harus lebih memperhatikan kegentingan situasi yang kini sedang berlangsung.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Ada risiko yang jelas,” kata Hovhannisyan saat ditanya Reuters apakah ada risiko ketegangan terbaru antara Armenia dan Azerbaijan meningkat menjadi perang besar, Rabu (14/9/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Menurut dia, sejauh ini, sekitar 50 tentara Armenia telah tewas dan tiga warga sipil terluka akibat serangan Azerbaijan. Hovhannisyan memperkirakan, jumlah korban tewas dan luka masih akan meningkat. “Anda tahu betapa rapuhnya situasi di wilayah kami. Situasi seperti yang baru saja kami sebutkan terus meningkat,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS

Pada Senin (12/9/2022) lalu, pasukan Armenia dan Azerbaijan terlibat konfrontasi baru di wilayah perbatasan kedua negara. Menurut Azerbaijan, pasukan Armenia telah terlibat dalam kegiatan intelijen di perbatasannya. Armenia pun dituding memindahkan senjata ke daerah tersebut. Selain itu, menurut Azerbaijan, pada Senin malam lalu, pasukan Armenia melakukan operasi penambangan.

ADVERTISEMENTS

Sementara Armenia menuding Azerbaijan yang terlebih dulu memprovokasi konfrontasi di wilayah perbatasan. Rusia telah membantu kedua negara menyepakati gencatan senjata. “Kami berharap kesepakatan yang dicapai sebagai hasil mediasi Rusia mengenai gencatan senjata mulai pukul 09:00 waktu Moskow pada 13 September tahun ini akan dilaksanakan secara penuh,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, Selasa (13/9/2022).

ADVERTISEMENTS

Armenia dan Azerbaijan telah terlibat pertikaian sejak dekade 1990-an. Pemicu utamanya adalah Nagorno-Karabakh, sebuah wilayah yang terletak di dalam Azerbaijan, tapi berada di bawah kendali pasukan etnis Armenia. Pada 2020 lalu, kedua negara terlibat pertempuran di wilayah tersebut.

ADVETISEMENTS

Konfrontasi berlangsung selama enam pekan dan memakan korban lebih dari 6.500 jiwa. Rusia menjadi pihak yang berhasil mendorong kedua negara menyepakati gencatan senjata.  Berdasarkan perjanjian, 2.000 tentara penjaga perdamaian Rusia dikerahkan ke wilayah tersebut.

Azerbaijan memperoleh keuntungan teritorial yang signifikan. Hal itu karena Armenia setuju menyerahkan beberapa bagian wilayah di Nagorno-Karabakh ke Azerbaijan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version