Awas, Lima Hal Ini Bisa Ganggu Keseimbangan Hormon

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Kesehatan hormon memainkan peran besar dalam menjaga kesehatan.

ADVETISEMENTS

 JAKARTA — Kesehatan hormon memainkan peran besar dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan dan juga berdampak pada metabolisme tubuh dan bagaimana reaksinya terhadap makanan yang Anda makan. Dilansir dari Indian Express pada Rabu (21/9/2022), hormon juga sering bertanggung jawab terhadap setiap perubahan dalam siklus menstruasi, tidur, berat badan, masalah kulit tertentu, dan banyak lagi. 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk membuat beberapa penyesuaian diet yang dapat membantu mengoptimalkan kesehatan hormonal. Selain itu, ada beberapa kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan hormonal Anda. Berikut lima kebiasaan yang bisa mengacaukan hormon.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


 

ADVERTISEMENTS


1. Minum Kopi Saat Perut Kosong

ADVERTISEMENTS


Kopi bukanlah makanan. Daripada meminumnya saat perut kosong di pagi hari, cobalah memasangkannya dengan makanan seimbang. Ini mengurangi stres pada adrenal dan mengurangi lonjakan kortisol yang diciptakan kafein.


 


2. Tidak Menyantap Protein Saat Sarapan


Makan protein saat sarapan. Protein mengenyangkan dan mengurangi lonjakan glukosa terjadi. Ingat, keseimbangan gula darah adalah kunci untuk hormon yang sehat.


 


3. Puasa Intermiten


Ini tidak mendukung keseimbangan hormon untuk wanita. Terutama wanita usia subur. Puasa sepuluh sampai dua belas jam semalam sudah cukup, tidak lebih dari itu.


 


4. Rendah Karbohidrat


Anda membutuhkan karbohidrat. Konsumsi rendah karbohidrat pada dasarnya membuat tubuh Anda kelaparan akan sumber bahan bakar pilihannya. Ini juga dapat membebani tiroid dan adrenal.


 


5. Tidak Cukup Kalori


Banyak wanita mencoba untuk tetap mengkonsumsi 1.200 kalori sehari. Namun, pada dasarnya hal ini membuat wanita kelaparan, terutama karena tiduk cukup nutrisi penting. Metabolisme menjadi melambat dan mematikan sistem reproduksi karena tubuh tidak menghemat energi.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version