Kamis, 16/05/2024 - 06:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Runner’s Face, Problem Kulit yang Bisa Timbul di Wajah Pelari Jarak Jauh

JAKARTA — Lari merupakan salah satu jenis olahraga yang dapat membawa beragam manfaat bagi kesehatan, baik kesehatan fisik hingga mental. Namun pada saat yang sama, kebiasaan berlari juga kerap dikaitkan dengan perubahan karakteristik kulit yang dikenal dengan sebutan “runner’s face”. Apa itu?

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Sebenarnya, tidak ada istilah medis resmi untuk kondisi runner’s face. Meski begitu, banyak tenaga medis profesional yang mengenali fenomena ini.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Secara umum, dokter bedah plastik Richard Westreich MD menyatakan bahwa runner’s face merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan kulit di wajah pada para pelari jarak jauh dan luar ruangan. Seperti dilansir Health, beberapa karakteristik dari runner’s face adalah kulit kasar, tebal, kendur, keriput, tampak lelah, mata cekung, dan penampilan kurus secara keseluruhan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

“Tak ada indikasi atau penelitian yang menyatakan bahwa lari benar-benar menyebabkan proses penuaan jadi lebih cepat, tetapi jelas (lari) menyebabkan sejumlah perubahan pada penampilan seseorang,” jelas dokter bedah plastik di Charleston, Dennis Schimpf MD, seperti dilansir BestLife pada Rabu (1/5/2024).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Istilah runner’s face pertama kali populer pada Februari 2023 di media sosial TikTok. Kala itu, dokter bedah plastik Gerald Imber MD mengunggah sebuah video yang membahas soal jenis olahraga yang bisa mempercepat penurunan berat badan dan kemunculan keriput. Imber mengungkapkan bahwa salah satu jenis olahraga tersebut adalah lari jarak jauh.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Perkataan Toxic yang Sebaiknya tak Diucapkan Nenek dan Kakek kepada Cucu

Imber menambahkan bahwa orang-orang tidak perlu khawatir bila tetap ingin melakukan aktivitas berlari. Menurut Imber, efek dari runner’s face tak akan muncul bila seseorang berlari dalam jarak dekat setiap hari.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Menurut sejumlah dokter bedah plastik, ada empat faktor yang bisa membuat pelari memiliki kondisi runner’s face. Berikut ini adalah keempat faktor tersebut:

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

1. Kadar lemak tubuh yang rendah.

ADVERTISEMENTS

2. Kulit yang tidak disokong lemak karena minimnya lemak wajah.

ADVERTISEMENTS

3. Paparan sinar matahari saat lari berjam-jam di luar ruangan.

4. Paparan radikal bebas dari lingkungan.

Kabar baiknya, pelari bisa menghindari fenomena runner’s face ini dengan melakukan delapan upaya pencegahan. Berikut ini adalah kedelapan upaya pencegahan tersebut:

1. Jangan berlari di bawah paparan sinar matahari yang terik. Selain itu, gunakan topi, baju yang menutupi kulit, serta kacamata hitam untuk menekan risiko.

Berita Lainnya:
Tanda Kulit Menua dengan Baik, Biasanya Punya 5 Ciri Ini

2. Aplikasikan tabir surya pada kulit sebelum berlari. Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 15 di area wajah, tubuh, dan bibir.

3. Basuh wajah setelah berlari untuk membersihkan keringat, debu, hingga minyak di wajah. Gunakan air hangat untuk membasuh wajah.

4. Jaga kecukupan hidrasi sepanjang waktu. Kurang hidrasi bisa membuat kulit tampak kering dan kurang elastis.

5. Rutin aplikasikan pelembap untuk menjaga kelembapan kulit. Bila memungkinkan, gunakan produk pelembap yang diperkaya dengan nutrisi dan antioksidan untuk menghalau stres oksidatif.

6. Hindari kebiasaan merokok. Menurut American Osteopathic College of Dermatology (AOCD), kebiasaan merokok bisa membuat kulit kering, warna kulit tidak rata, mata cekung, kulit kendur, dan keriput semakin dalam.

7. Jangan lupa untuk mengonsumsi lemak yang sehat, seperti minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan, sebagai bagian dari pola makan sehat yang dijalani.

8. Rajin mengonsumsi sayur-sayuran untuk mendapatkan asupan antioksidan serta nutrisi yang kaya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi