Kisah Nyata: Bumi tak Menerima Mayat Orang Murtad dan Penghina Nabi Muhammad

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Orang murtad dan menghina Nabi Muhammad mayatnya tak diterima bumi.

ADVETISEMENTS

JAKARTA — Dahulu ada seorang murtad yang menghina Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Hingga akhirnya saat dia dikuburkan bumi tidak menerima mayatnya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Dikutip dari Buku Aneh dan Lucu, 100 Kisah Menarik Penuh Ibrah karya Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi, Imam Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwa beliau mengatakan:

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

“Dahulu ada seorang Nasrani yang masuk Islam dan membaca al-Baqarah dan Aali Imraan dan menulis untuk Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, lalu dia murtad kembali ke agama Nasrani dan menghina Nabi Shallallahu alaihi wa sallam seraya mengatakan, ‘Muhammad itu tidak tahu kecuali apa yang dituliskan untuknya saja.’ Allah lalu mematikannya dan mereka pun menguburnya, namun esok harinya ternyata dia tergeletak di atas bumi. Mereka pun mengatakan,

ADVERTISEMENTS

‘Ini pasti perbuatan Muhammad dan para sahabatnya, mereka menggali kuburan kawan kita ini lalu membuangnya begitu saja.’

ADVERTISEMENTS

Akhirnya mereka menggali lagi kuburan sedalam mungkin yang mereka mampu, namun esok harinya ternyata mayatnya tergeletak lagi di atas bumi. Maka mereka pun menyadari bahwa ini bukan perbuatan manusia, sehingga mereka akhirnya membuang

mayatnya.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkomentar, “Lihatlah orang terlaknat ini, ketika dia berdusta tentang Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dengan ucapannya bahwa beliau tidak mengerti kecuali apa yang dituliskan untuknya, maka Allah membinasakannya dan membongkar kedoknya dengan memuntahkan mayatnya dari kuburannya setelah beberapa kali dikubur. Sungguh ini di luar kebiasaan! Hal ini menunjukkan bagi setiap orang bahwa ini adalah hukuman dari kedustaannya, sebab kebanyakan mayat tidak tertimpa kejadian seperti ini. Dan dosa ini lebih keji daripada kemurtadan, sebab kebanyakan orang yang murtad juga tidak tertimpa hal serupa.” (ash-Sharimul Maslul ’ala Syatimir Rasul)

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version