Jerman dan Prancis Bersumpah Lanjutkan Dukungan Militer untuk Ukraina

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Menteri pertahanan Jerman dan Prancis bertemu di Berlin bahas konflik Rusia-Ukraina

ADVETISEMENTS

BERLIN — Jerman dan Prancis akan terus memberikan dukungan militer ke Ukraina meski ada ancaman baru-baru ini dari Presiden Rusia Vladimir Putin, kata Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht pada Kamis (22/9/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Berbicara bersama Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu di Berlin, Lambrecht mengecam keras kebijakan Rusia atas mobilisasi militer parsial dan rencana referendum di wilayah separatis di Ukraina.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

“Kami mengirimkan sinyal yang jelas. Reaksi dari Putin terhadap keberhasilan Ukraina ini mendorong kami untuk melanjutkan dukungan kami ke Ukraina,” ungkap dia, sambil menambahkan bahwa negara-negara Eropa akan terus melatih pasukan Ukraina dan menyediakan senjata.

ADVERTISEMENTS

Lambrecht mengatakan masyarakat internasional tidak akan mengakui “referendum palsu” di wilayah timur Ukraina yang dikuasai Rusia.

ADVERTISEMENTS

“Referendum ini tidak akan memiliki arti apa pun, dan tidak akan memiliki pengaruh pada kebijakan kami, dukungan kami kepada Ukraina,” ujar dia.

ADVERTISEMENTS

Sementara itu, Lecornu mengatakan negara-negara Eropa menunjukkan persatuan yang kuat melawan Rusia, dan mereka akan melanjutkan upaya bersama mereka untuk mendukung pasukan Ukraina.

“Kami sedang membicarakannya dengan rekan-rekan Ukraina kami,” sebut dia, mengacu pada rencana militer dan kebutuhan konkret pasukan Ukraina.

“Kami memberikan dukungan, dan kami akan terus melakukannya di masa depan,” tambah Lecornu.

Putin pada Rabu mengumumkan mobilisasi militer parsial yang memanggil hingga 300.000 pasukan cadangan untuk kemungkinan penempatan ke Ukraina, dan menggarisbawahi bahwa Rusia akan menggunakan segala cara untuk mempertahankan negara.

Republik Luhansk dan Donetsk yang dideklarasikan sendiri di Ukraina, bersama dengan bagian Zaporizhzhia dan Kherson yang dikuasai Rusia, akan mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia mulai 23-27 September.

sumber :

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version