Jumat, 26/04/2024 - 12:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Subholding Pembangkitan PLN Jadi Penghasil Listrik Terbesar di Asia Tenggara

ADVERTISEMENTS

Indonesia Power mengelola 18,4 GW pembangkit dan PLN Nusantara Power kelola 20,6 GW

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meresmikan pembentukan Holding Subholding PT PLN (Persero). Aksi korporasi ini membuat seluruh aset pembangkitan PLN terkonsolidasi dalam dua Subholding Generation Company (Genco) yaitu PLN Indonesia Power mengelola 18,4 Gigawatt (GW) pembangkit dan PLN Nusantara Power mengelola 20,6 GW akan menjelma menjadi perusahaan pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan salah satu poin penting dalam konsolidasi ini adalah untuk membuat proses bisnis PLN semakin efektif dan efisien. Sehingga mampu menjadi bagian penting dalam kebangkitan industri Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“PLN ini jantungnya Indonesia. Listrik adalah pusat pertumbuhan ekonomi. Kalau kita lihat, suka tidak suka, industrialisasi perlu listrik,” kata Erick Thohir.

ADVERTISEMENTS


Erick meyakini terbentuknya subholding pembangkitan Genco akan meningkatkan kompetensi PLN, sehingga dapat menjadi modal untuk masuk dalam rantai suplai energi di kancah global.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Ini bukan hanya transformasi bisnis PLN. Tetapi untuk kesejahteraan rakyat dan posisi Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat besar secara ekonomi,” tutur Erick.

Berita Lainnya:
Libur Lebaran, PLN ICON Plus Jakarta dan Banten Siagakan Petugas


Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral, Rida Mulyana mengapresiasi langkah restrukturisasi PLN ini agar PLN lebih lincah gesit dalam menjawab kebutuhan tantangan energi Indonesia. Sehingga sistem kelistrikan makin andal dengan harga yang makin kompetitif.


“Kami berharap PLN makin efektif dan cepat mengambil keputusan dalam semua lini,” tuturnya.


Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, pembentukan subholding tersebut merupakan transformasi dengan merestrukturisasi organisasi di seluruh lingkungan PLN Group, sehingga aset yang tadinya tersebar dan tersekat dapat diintegrasikan dan difokuskan, sehingga lebih berbasis pada fungsional. Salah satunya di bidang pembangkitkan.


“Jika dulu pengelolaan pembangkit PLN ada di unit-unit regional dan divisi. Dengan konsolidasi organisasi ini, PLN sekarang memiliki dua subholding Genco terbesar se-Asia Tenggara, yaitu PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power,” ujarnya.


Hal ini akan membuat proses bisnis pengelolaan pembangkit jadi lebih sederhana. Rantai pengambilan keputusan yang tadinya panjang dan kompleks menjadi ringkas, sehingga bisa lebih responsif mengubah tantangan menjadi peluang. Utilisasi aset pembangkitan yang tadinya kurang maksimal jadi bisa dioptimalkan.

Berita Lainnya:
Uang THR Masih Ada? Begini Cara Aturnya


“Sebagaimana arahan Pak Menteri BUMN, dengan program Holding Subholding ini bisnis proses akan lebih efektif dan efisien. Utilisasi aset lebih optimal. Technical skill jauh lebih fit dan relevan dalam menjawab tantangan zaman,” pungkasnya.


Tak hanya itu, untuk mempercepat transisi energi di Tanah Air, dibentuk juga dua entitas bisnis baru di bidang energi baru terbarukan (EBT) dan panas bumi yang berada di bawah subholding pembangkitan. Hal ini pengejawantahan komitmen PLN terhadap energi masa depan. Nantinya hingga tahun 2025 pembangkitan PLN Nusantara Power akan mengelola 23,5 GW dan PLN Indonesia Power mengelola 22,9 GW tersebar di seluruh Indonesia.


“Akan muncul core kompetensi baru di bawah kedua Genco tersebut, yakni Geothermal dan EBT. Sehingga memperkuat posisi PLN dalam pergeseran energi fosil ke EBT yang menjadi tuntutan global. Competitive advantage PLN akan semakin kuat. Semakin punya daya saing di tingkat dunia,” ujarnya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi