Diungkap Kamaruddin, Ketika Dirinya Hendak Laporkan Ferdy Sambo, Pendeta Gilbert Lakukan Ini

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Pengacara Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak, menanggapi Pendeta Gilbert yang ikut mengomentari kasus Brigadir J. Menurutnya pendeta bertugas membimbing umatnya, bukan bersikap seperti pengacara.

ADVERTISEMENTS

“Ini baru keliru. Dia kan pendeta, kalau pendeta tugasnya membaca firman Tuhan dari kejadian sampai dengan kitab wahyu. Menjelaskan firman Tuhan terhadap umat, bukan bertindak Pengacara,” katanya kepada awak media pada Kamis (29/09/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Ia bahkan meminta Pendeta Gilbert agar menanggalkan jubah pendeta. Kamaruddin menegaskan bahwa jika ingin menjadi advokat, sebaiknya mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) dan beberapa ketentuan lain.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

“Kalau pendeta menjadi pengacara lepaskan jubahnya, tinggalkan kepenjahatannya, ikuti PKPA, pendidikan profesi advokat, ujian profesional ada berita acara sumpah, lalu ada kartu advokat, itu baru advokat. Tapi kalau pendeta bertindak advokat, itu kurang pas,” ujarnya. 

ADVERTISEMENTS

Sebenarnya kalau jujur, kata dia, perkara ini sukses karena doanya Pendeta Gilbert. Kamaruddin menceritakan ketika dirinya hendak melaporkan Ferdy Sambo, Pendeta Gilbert terus memantau, namun ia tidak mengerti maksudnya.

ADVERTISEMENTS

“Bahkan detik-detik saya mau sampe Bareskrim, dia masih nanya ‘Bang jadi lapor Ferdy Sambo nggak?’ waktu itu Ferdy Sambo masih Kadiv Propam. Jadi saya bilang,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

“Saya ditanya lagi, mau dilapor pasal berapa? Saya jawab 340, juncto 338, juncto 351 ayat 3 juncto 55-56. Ditanya lagi, abang serius? Kalau gitu saya doakan, katanya. Nah justru doanya pendeta Gilbert yang bikin ini sukses,” sambung Kamaruddin.

ADVETISEMENTS

Kalau dia sekarang seolah-olah dia membela Ferdy Sambo, menurut Kamaruddin apa yang dilakukan Pendeta Gilbert seolah bermain dua kaki. Menurutnya, hal itu lumrah bagi seorang rohaniawan.

“Tapi nggak apa-apa, namanya rohaniawan, begitu. Yang jelas dia mendoakan sebelum ini, sebelum kita lapor, dia mendoakan ketika ekshumasi, dia juga mendoakan dan datang ke Jambi menemui keluarga almarhum Brigadir J. Dan dia datang juga ke kuburan,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pendeta Gilbert Lumoindong tiba-tiba ikut menyoroti kasus pembunuhan Brigadir J yang diotaki eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.

Pendeta Gilbert dengan tegas membantah klaim pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak yang menyebut, motif pembunuhan itu karena pernikahan Ferdy Sambo dengan seseorang yang dipanggil ‘si cantik’ dibongkar Brigadir J. Ferdy Sambo dan sicantik disebut telah dinikahkan seorang rohaniwan.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version