Kamis, 16/05/2024 - 22:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

GCC Dukung Saudi Soal Pemangkasan Produksi Minyak OPEC+

AS merupakan negara paling vokal yang mengkritik Saudi menyusul keputusan OPEC+.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 RIYADH — Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) mendukung dan berdiri di belakang Arab Saudi menyusul kritikan terhadap negara tersebut terkait sikapnya yang membela keputusan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak plus mitra (OPEC+) memangkas produksi minyak.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


“Pernyataan seperti itu (kritikan terhadap Saudi) tidak akan pernah mendistorsi fakta dan tidak akan pernah menghalangi Kerajaan (Saudi) untuk mempertahankan pendekatannya yang seimbang,” kata Sekretaris Jenderal GCC Dr. Nayef Falah al-Hajraf dalam sebuah pernyataan, Kamis (13/10/2022), dilaporkan laman Al Arabiya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS


Dia memuji peran penting Saudi, baik di lingkup regional maupun internasional. Al-Hajraf pun berpendapat, Riyadh memiliki ketegasan untuk memastikan prinsip-prinsip hukum internasional, termasuk Piagam PBB, serta kedaulatan suatu negara dihormati.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah


Al-Hajraf juga menggarisbawahi peran penting Saudi yang berkontribusi melindungi ekonomi dunia dari fluktuasi harga energi. Riyadh dinilai memastikan pasokannya “berdasarkan kebijakan seimbang yang mempertimbangkan kepentingan negara produsen dan konsumen”.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Eskalasi Geopolitik Tinggi, Revisi Perpres 191 Soal Subsidi Dikebut 


Amerika Serikat (AS) merupakan negara paling vokal yang mengkritik Saudi menyusul keputusan OPEC+ memangkas produksi minyak hingga 2 juta barel per hari (bph). Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah mengumumkan akan meninjau kembali hubungan dengan Saudi. “Kami sedang meninjau di mana kami berada; kami akan mengawasi dengan cermat, berbicara dengan mitra dan pemangku kepentingan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, Selasa (11/10/2022) lalu.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Dia mengungkapkan, sebelumnya Biden telah berbicara tentang perlunya “mengkalibrasi ulang” hubungan dengan Saudi untuk melayani AS lebih baik. Menurut Price, posisi tersebut terbentuk menyusul langkah OPEC+ memangkas produksi minyak hingga 2 juta bph. “Prinsip panduan kami adalah memastikan bahwa kami memiliki hubungan yang melayani kepentingan kami. Ini bukan hubungan bilateral yang selalu melayani kepentingan kami,” ucap Price.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Unjuk Rasa Pro Palestina Semakin Menguat di Kampus-Kampus AS


Sebelumnya AS pun menuding OPEC+ “bersekutu” dengan Rusia terkait pemangkasan produksi minyak. Sementara itu, Saudi membela keputusan OPEC+ memotong kuota produksi minyak. Riyadh membantah terdapat motif politis di balik langkah tersebut. “Keputusan OPEC+ murni ekonomi dan diambil dengan suara bulat oleh negara-negara anggota. Anggota OPEC+ bertindak secara bertanggung jawab dan mengambil keputusan tepat,” kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan, Selasa lalu.

ADVERTISEMENTS


OPEC+ telah memutuskan untuk memangkas produksi minyak hingga 2 juta bph setelah mereka melangsungkan pertemuan di Wina, Austria, 5 Oktober lalu. Jumlah tersebut setara dengan dua persen dari pasokan global. Keputusan pemangkasan produksi diambil dengan pertimbangan untuk menanggapi kenaikan suku bunga di Barat dan ekonomi global yang lebih lemah.

ADVERTISEMENTS


 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi