Jumat, 03/05/2024 - 07:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BOLABOLA NASIONAL

Pembenahan Sepak Bola Dimulai, Tidak Boleh Ada Lagi Alasan 'Melanggar Statuta FIFA'

ADVERTISEMENTS

Kesepakatan Jokowi dan FIFA dinilai bisa menjadi pintu masuk pembenahan sepak bola.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA – Kesepakatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden FIFA Gianni Infantino dinilai bisa menjadi pintu masuk pembenahan sepak bola Indonesia secara mendasar dan sistematis. Satu hal penting dari pertemuan Jokowi dan FIFA adalah semua pihak tidak bisa lagi menghindar dari butir kesepakatan yang telah dibuat. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengatakan, selama ini seringkali inisiasi perbaikan sepak bola dari pemerintah kerap mentok saat pengurus federasi atau Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berlindung di balik statuta FIFA. Alasan itu yang kemudian membuat upaya-upaya perbaikan sepak bola Indonesia kerap menemui jalan buntu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Upaya perbaikan sering dinarasikan sebagai bentuk intervensi sehingga bisa mengundang sanksi FIFA. Dengan adanya kesepakatan Presiden Jokowi dengan FIFA maka hal itu (alasan melanggar statuta FIFA) tidak akan terjadi lagi,” kata Huda dalam keterangannya, Selasa (18/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Untuk diketahui Presiden Jokowi dan Presiden FIFA Gianni Infantino bertemu di Istana Negara, Selasa (18/10/2022). Dari pertemuan tersebut disepakati sejumlah langkah pembenahan sepak bola Indonesia. Kesepakatan tersebut di antaranya melakukan transformasi sepak bola Indonesia secara menyeluruh, mengkaji kembali kelayakan stadion, dan mengkaji ulang para pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Giroud Tinggalkan AC Milan pada Akhir Musim, Gabung LAFC di MLS


“Pengelolaan sepak bola Indonesia memang membutuhkan perubahan secara sistematis dan mendasar, maka kesepakatan yang dicapai Presiden Jokowi dan Presiden FIFA Gianni Infantino menjadi titik tolak langkah perubahan tersebut. Jika tidak berubah secara mendasar dan sistematik maka sepak bola Indonesia hanya akan menjadi bom waktu yang akan meledakkan tragedi-tragedi lanjutan setelah Kanjuruhan,” ujar dia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Huda menilai, kesepakatan yang dihasilkan oleh Presiden Jokowi dan Presiden FIFA cukup komprehensif. Menurutnya, tiga butir kesepakatan bisa menjadi titik tolak perubahan mendasar pengelolaan sepak bola di Tanah Air.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


“Kami menilai kesepakatan tersebut bisa menjadi dasar perubahan sepak bola Indonesia dari hulu ke hilir. Baik mengenai tata kelola sepak bola secara umum, tata kelola pertandingan yang aman dan nyaman bagi penonton, hingga memastikan jika sepak bola Indonesia ditangani oleh orang-orang profesional,” katanya. 

Berita Lainnya:
Pochettino Ingatkan Cole Palmer tak Perlu Buktikan Diri di Hadapan City


Huda menegaskan, jika tiga aspek pembenahan sepak bola tersebut yang selama ini dinanti oleh publik bola di Tanah Air tetapi tak kunjung terealisasi. Dari satu rezim kepengurusan ke rezim kepenguruan federasi sepak bola di Indonesia seolah tidak banyak melakukan perubahan. 


“Sistem pengelolaan sepak bola masih jauh dari harapan. Pergantian pengurus federasi seolah hanya sekadar mengganti orang, tetapi tak kunjung melakukan banyak pembenahan,” katanya. 


Politikus PKB ini berharap agar butir kesepakatan ini benar-benar diimplementasikan di lapangan. Mereka yang dipilih untuk melakukan transformasi perbaikan sepak bola Indonesia harus benar-benar bisa menerjemahkan kesepakan tersebut dalam butir-butir yang lebih spesifik sehingga tujuan perbaikan dan langkah yang diambil bisa menjadi jelas.


“Kami sungguh berharap agar langkah perbaikan ini benar-benar murni perbaikan. Tidak ada lagi intevensi kepentingan dari individu atau kelompok tertentu sehingga sepak bola Indonesia benar-benar menjadi wahana hiburan dan peningkatan prestasi olah raga di level regional maupun internasional,” ujar Huda.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi