Sebanyak 66 Persen Pasien Covid-19 Alami Faringitis

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Alami faringitis, penderita Covid-19 akan merasa tidak nyaman ketika menelan.

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Tren gejala Covid-19 kerap mengalami perubahan seiring dengan bergantinya varian SARS-CoV-2 yang mendominasi. Untuk saat ini, gejala Covid-19 yang paling umum ditemukan adalah faringitis.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Mengacu pada data dari aplikasi Zoe Covid, faringitis ditemukan dialami oleh sekitar 66 persen pasien Covid-19. Faringitis adalah peradangan pada faring atau tenggorokan bagian atas yang memunculkan keluhan nyeri, tak nyaman, atau gatal di area tenggorokan.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Kondisi ini kerap membuat penderitanya merasa tidak nyaman ketika menelan. Akan tetapi, faringitis juga banyak ditemukan pada kasus pilek biasa. Oleh karena itu, orang-orang mungkin akan sulit membedakan nyeri tenggorokan yang berkaitan dengan Covid-19 dan pilek.

ADVERTISEMENTS

“Anda bisa nyeri tenggorokan ini umum ditemukan pada keduanya (pilek dan Covid-19),” jelas Prof Tim Spector yang menggagas aplikasi Zoe Covid, seperti dilansir Express, Selasa (18/10/2022).

ADVERTISEMENTS

Secara umum, nyeri tenggorokan pada kasus Covid-19 bisa dibedakan dari pilek dengan memperhatikan gejala lain yang menyertai. Prof Spector mengatakan, pada kasus pilek, faringitis atau nyeri tenggorokan biasanya disertai dengan gejala hidung beringus.

ADVERTISEMENTS

“Pada Covid-19, hidung beringus relatif jarang terjadi,” ujar Prof Spector.

ADVETISEMENTS

Sedangkan dalam kasus Covid-19, keluhan nyeri tenggorokan biasanya tidak disertai dengan hidung beringus atau bersin. Bila kondisi ini terjadi, kemungkinan besar yang terjadi bukanlah pilek biasa.

Akan tetapi, membedakan gejala bukanlah cara yang akurat untuk bisa membedakan pilek dan Covid-19. Cara terbaik untuk membedakan pilek dan Covid-19 adalah dengan melakukan pengetesan.

Data dari aplikasi Zoe Covid juga menemukan bahwa nyeri tenggorokan umumnya muncul sebagai gejala awal Covid-19. Gejala ini biasanya dikeluhkan pada pekan pertama setelah seseorang terkena Covid-19.

Perbaikan gejala nyeri tenggorokan pada Covid-19 umumnya relatif cepat. Menurut data, nyeri tenggorokan akibat Covid-19 rata-rata bertahan selama dua hingga tiga hari, namun terkadang bisa berlangsung hingga sepekan. Prof Spector menyebut, nyeri tenggorokan yang persisten dan terasa sangat sakit bisa jadi bukan disebabkan oleh Covid-19, melainkan infeksi bakteri.

“(Nyeri tenggorokan pada Covid-19) terasa lebih buruk di hari pertama infeksi tetapi akan membaik di hari-hari selanjutnya,” kata Prof Spector.

Selain nyeri tenggorokan, aplikasi Zoe Covid juga mengungkapkan beberapa gejala Covid-19 yang umum terjadi saat ini. Gejala-gejala tersebut adalah batuk berdahak atau kering, hidung tersumbat, dan hidung beringus.

Sebagai tambahan, National Health Service mengatakan Covid-19 juga bisa memunculkan gejala demam, lelah, dan nyeri otot. Sakit kepala dan masalah pencernaan juga bisa menjadi red flag atau tanda peringatan dari Covid-19.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version