3 Tanda Kolesterol Tinggi Terkait Genetik yang Terlihat di Tubuh

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Hiperkolesterolemia familial bisa membuat kadar kolesterol seseorang sangat tinggi.

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Hiperkolesterolemia familial (HF) merupakan masalah kolesterol tinggi yang dipengaruhi oleh faktor genetik. Beberapa tanda dari HF bisa dipantau pada area wajah.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

HF bisa membuat kadar kolesterol menjadi sangat tinggi. Meski merupakan kelainan, berdasarkan data dari British Heart Foundation (BHF), ada satu pasien HF yang mengalami serangan jantung setiap hari di Inggris.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Bila HF ditemukan dan dikelola lebih dini, pasien HF bisa menekan beragam risiko berbahaya akibat kolesterol tinggi. Hanya saja, HF sering kali sulit untuk terdiagnosis.

ADVERTISEMENTS

“Anda mungkin tak merasakan tanda, mengingat tanda hanya muncul ketika Anda sudah mengidap HF cukup lama, dan sebagian orang bahkan tak pernah merasakan (tanda) apa pun,” kata Chair of Cardiovascular Genetic di University College London, Prof Steve Humphries, seperti dikutip dari laman Express, Senin (24/10/2022).

ADVERTISEMENTS

Cara terbaik untuk mendeteksi kolesterol tinggi adalah dengan melakukan pemeriksaan ke dokter. Pada beberapa kasus, HF juga bisa memunculkan tiga perubahan klasik di tubuh.

ADVERTISEMENTS

Salah satu di antaranya adalah benjolan di sekitar buku jari atau tendon achilles. Dua tanda lainnya adalah penumpukan kolesterol berwarna kekuningan di sekitar mata dan kelopak mata dan lingkaran pucat di sekitar iris mata.

ADVETISEMENTS

Mengenal HF

HF disebabkan oleh perubahan genetik yang diturunkan dari generasi ke generasi. Perubahan genetik ini membuat tubuh tak bisa secara efektif membuang kolesterol LDL atau kolesterol jahat dari darah.


Kondisi ini berakibat pada menumpuknya deposit lemak di pembuluh darah. Penumpukan lemak atau aterosklerosis ini merupakan penyebab utama dari serangan jantung.


Alasannya, aterosklerosis bisa menghambat aliran darah ke otak. Aterosklerosis juga bisa memicu strok bila aliran darah yang terhambat adalah aliran darah ke otak.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version