Studi Temukan Batas Angka Tekanan Darah yang Berkolerasi dengan Risiko Covid-19 Parah

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Studi konfirmasi riwayat tekanan darah sebabkan risiko Covid-19 parah.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Studi terbaru mengonfirmasi bahwa riwayat hipertensi dapat meningkatkan risiko terjadinya Covid-19 bergejala berat. Studi ini juga menemukan batas angka tekanan darah yang berkorelasi dengan peningkatan risiko Covid-19 berat tersebut.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


“Risiko Covid-19 meningkat signifikan saat angka atas (tekanan sistolik) melebihi 150 mmHg atau angka bawah (tekanan diastolik) melebihi 90 mmHg,” jelas ketua tim peneliti dan mahasiswa doktoral dari University of Cambridge, Holly Pavey, seperti dilansir WebMD, Jumat (11/11/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Studi ini melibatkan 16.134 warga Inggris yang mendapatkan hasil tes Covid-19 positif sebagai partisipan. Sekitar 40 persen partisipan mengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi dan 22 persen partisipan mengalami Covid-19 berat.

ADVERTISEMENTS


Temuan dalam studi terbaru ini sejalan dengan studi sebelumnya yang dipublikasikan pada Juli. Studi tersebut menemukan bahwa hipertensi dapat melipatgandakan risiko Covid-19 berat pada kelompok pasien yang sudah divaksinasi dan menerima booster.

ADVERTISEMENTS


“Studi kami juga menunjukkan adanya efek lebih lanjut yang mempengaruhi tingkat keparahan Covid-19 di luar diagnosis dikotomis hipertensi,” ujar tim peneliti.

ADVERTISEMENTS


Tim peneliti mengungkapkan bahwa individu dengan tekanan darah sistolik yang lebih tinggi dari normal cenderung memiliki kondisi kesehatan yang lebih rendah. Mereka juga cenderung lebih tidak aktif, memiliki hipertensi yang berat, atau mengalami hipertensi resisten obat.

ADVETISEMENTS


Semua faktor tersebut, jelas tim peneliti, mengindikasikan abhwa hipertensi memiliki efek fisiologis yang merusak sistem kardiovaskular. Rusaknya sistem kardiovaskular ini yang mungkin membuat hipertensi bisa meningkatkan risiko Covid-19 berat.


“Kondisi ini memberikan penjelasan mengenai risiko Covid-19 berat yang lebih tinggi pada orang dengan tekanan darah sistolik yang tak terkontrol,” lanjut tim peneliti.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version