Pemerintah Aceh akan Gelar Imunisasi Polio Massal

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Dinas Kesehatan Aceh bergerak cepat salah satunya dengan bakal menggelar imunisasi polio secara massal. Kebijakan ini diambil setelah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa dengan adanya temuan penyintas polio di Kabupaten Pidie.

ADVERTISEMENTS

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr Hanif, menyampaikan pelaksanaan vaksinasi imunisasi massal ini menjadi langkah preventif pemerintah dalam mencegah penularan virus polio usai ditemukannya satu kasus di Aceh.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Kita akan melakukan imunisasi massal pada 28 November di Pidie, selama seminggu. Ini akan berlanjut untuk keseluruhan Aceh dimulai pada 5 Desember. Kita melakukan polio tetes yang ditujukan kepada seluruh anak di bawah umur 12 tahun,” kata dr Hanif, Rabu (23/11/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Hanif menyebutkan, paska temuan dan penenetapan KLB, pihaknya menjalankan beberapa langkah penanganan, yakni mencari kemungkinan adanya penyintas atau ada anak-anak lainnya yang tertular.

ADVERTISEMENTS

Hingga kini, kata dia, tidak ditemukan kasus baru di wilayah setempat. Sehingga langkah selanjutnya adalah melakukan Outbreak Response Immunization (ORI) atau imunisasi respon terhadap KLB.

ADVERTISEMENTS

Ia menjelaskan, pelaksanaan ORI dilakikan untjk mencegah penularan polio terhadap anak-anak Aceh. Tapi pelaksanaan ini masih menunggu instruksi dari pusat yang juga masih menunggu izin dari WHO (organisasi kesehatan dunia).

ADVERTISEMENTS

Menurut Hanif, awal temuan kasus polio pada pasien AK, (7), mengalami demam pada 6 Oktober, kemudian muncul nyeri pada persendian dan kelemahan anggota gerak pada 9 Oktober 2022. Pasien dirujuk ke RSUD Teuku Chik Ditiro Sigli pada 18 Oktober 2022.

ADVETISEMENTS

Dokter Spesialis Anak segera melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan perawatan medis. Meskipun mengalami perbaikan secara klinis, akan tetapi terjadi pengecilan otot (atropi) yang menyebabkan anak berjalan menyeret di kaki kiri.

Pemeriksaan laboratorium pada spesimen tinja dilakukan di Laboratorium Profesor Sri Oemjati, BKPK Kementerian Kesehatan pada 27 Oktober 2022. Proses pemeriksaan membutuhkan waktu minimal 10 hari kerja.

“Hasil pemeriksaan yang keluar tanggal 8 November 2022 menunjukkan adanya virus polio tipe-2,” ungkapnya.[]

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version