Joe Biden Deklarasikan Keadaan Darurat di New York 

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Status darurat di New York berlaku mulai 23 Desember 2022 akibat badai salju.

ADVETISEMENTS

 WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menyetujui deklarasi keadaan darurat di Negara Bagian New York. Hal itu menyusul dampak parah yang dialami wilayah tersebut akibat badai musim dingin Elliot.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Hari ini, Presiden Joseph R Biden Jr menyatakan bahwa ada keadaan darurat di Negara Bagian New York serta memerintahkan bantuan Federal untuk melengkapi upaya tanggapan negara bagian dan lokal karena kondisi darurat akibat badai musim dingin yang parah yang dimulai pada 23 Desember 2022, dan berlanjut,” kata Gedung Putih dalam keterangan yang diunggah di situs webnya, Senin (26/12/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Keputusan Biden tersebut memberi wewenang kepada Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) untuk mengoordinasikan semua upaya bantuan bencana. Tujuan utamanya mengurangi kesulitan dan penderitaan yang disebabkan oleh keadaan darurat pada penduduk lokal. Kedua lembaga tersebut pun diperintahkan menyalurkan bantuan sesuai kebutuhan langkah-langkah darurat.

ADVERTISEMENTS

“Secara khusus, FEMA diberi wewenang mengidentifikasi, memobilisasi, dan menyediakan atas kebijakannya sendiri, peralatan serta sumber daya yang diperlukan untuk mengurangi dampak keadaan darurat. Tindakan perlindungan darurat (Kategori B), termasuk bantuan Federal langsung, di bawah program Bantuan Publik akan diberikan dengan 75 persen pendanaan Federal,” kata Gedung Putih.  

ADVERTISEMENTS

Pada Senin lalu, terdapat lebih dari 3.800 penerbangan dari maskapai-maskapai AS yang dibatalkan akibat badai musim dingin Elliot. Menurut layanan pelacakan penerbangan, FlightAware, dari lebih 3.800 penerbangan yang dibatalkan pada, sebanyak 2.800 di antaranya dioperasikan oleh maskapai Southwest Airlines. Maskapai yang berbasis di Dallas itu merupakan salah satu maskapai berbiaya rendah terbesar di dunia.

Southwest Airlines memperkirakan gangguan dalam lalu lintas penerbangan akibat Elliot masih akan berlanjut hingga fase perjalanan liburan Tahun Baru akhir pekan ini. “Tantangan berdampak pada pelanggan dan karyawan kami dengan cara yang signifikan yang tidak dapat diterima,” kata Southwest Airlines dalam sebuah pernyataan.

Badai musim dingin Elliot dilaporkan telah menyebabkan setidaknya 60 warga AS meninggal. Sebagian besar korban berada di New York. Suhu dingin pun mengganggu pengoperasian pembangkit listrik. Ratusan ribu warga yang tersebar di sejumlah wilayah AS harus menghadapi pemutusan aliran listrik.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version