Jumat, 03/05/2024 - 21:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Merasa Tenang Setelah Menangis Ketika Marah Ternyata Hal Wajar

ADVERTISEMENTS

Menangis ketika marah bahkan disebut bisa hilangkan stres.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Bagi sebagian orang, marah bisa melibatkan air mata. Ternyata, menangis saat marah merupakan sebuah respons yang umum meski seringkali rasanya mustahil untuk dikendalikan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Menangis saat marah juga membuat frustrasi karena air mata kemarahan dapat membuat sulit untuk berdebat atau menyampaikan pendapat secara produktif. Menangis saat marah sebagian besar disebabkan oleh cara emosi terkait.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kemarahan dan sakit hati adalah dua sisi dari mata uang yang sama,” jelas Chloe Carmichael, PhD, psikolog klinis berlisensi dan penulis Nervous Energy: Harness the Power of Your Anxiety seperti dilansir dari laman Well and Good, Ahad (1/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Ia menjelaskan secara khusus, kemarahan terkait dengan rasa ketidakadilan, di mana seseorang mungkin telah berbuat salah kepada kita atau melanggar batasan kita. Di sisi lain, kesedihan melibatkan duka karena kehilangan sesuatu, seperti ruang di mana kita merasa aman. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Sering Konsumsi Makanan Olahan Bisa Mempercepat Menstruasi Anak

“Jadi, saat Anda merasa marah saat menghadapi ancaman atau serangan, Anda mungkin juga berduka karena kehilangan rasa aman dan kepercayaan,” katanya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Konselor dan pendiri Antara Counseling and Wellness, Anusha Atmakuri, LPC, mengatakan, pada tingkat emosional, penyebab kemarahan yang mendasarinya mungkin sakit hati, kesedihan, pengkhianatan, rasa bersalah, dan lainnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Jadi, ketika kita mengalami akar penyebab kemarahan, kita mungkin merasa tidak berdaya atau tidak mampu memahami atau mengekspresikan diri dengan jelas,” ujar Atmakuri.

Bagi sebagian orang, ini dapat menyebabkan pelepasan energi yang intens, menyebabkan bendungan jebol. Namun, muncul pertanyaan, apakah menangis saat marah merupakan respons yang sehat?

“Pertama, penting untuk memahami fungsi menangis, dan mengapa kita meneteskan air mata,” kata Atmakuri.

“Menangis adalah mekanisme menenangkan diri secara naluriah oleh tubuh,” tambah Atmakuri.

Karena itu, merasa lebih tenang setelah menangis ketika marah adalah hal wajar. Ini karena menangis adalah pengalaman katarsis. Bahkan istilah tangisan yang baik membuktikan betapa menangis bisa menghilangkan stres.

Berita Lainnya:
Pentingnya Power Nap untuk Hindari Kecelakaan Saat Mudik, Begini Caranya

Atmakuri juga percaya hal itu adalah respons yang sehat, ada manfaat dari reaksi tersebut. Misalnya, itu bisa menunjukkan bahwa ada sesuatu di balik kemarahan yang perlu diperhatikan.

“Air mata kemarahan juga dapat menghilangkan stres atau efek menenangkan diri, seperti yang telah disebutkan, dan bahkan dapat menumbuhkan kedekatan dan empati dengan orang lain,” tambah Atmakuri.

Atmakuri mengatakan, walaupun menangis saat marah bisa normal dan sehat, Anda mungkin tidak selalu menginginkannya. Misalnya, dalam lingkungan kerja, meneteskan air mata mungkin dianggap tidak profesional.

Demikian pula, jika Anda perlu membahas topik penting, menangis dapat menghalangi penyampaian poin. Belum lagi, rasanya frustasi karena Anda kehilangan kendali atas respons Anda, yang mengakibatkan lebih banyak lagi air mata kemarahan.

Untungnya, jika Anda ingin lebih diatur pada saat-saat tertentu, itu sangat mungkin. Secara umum, pendekatan yang paling berhasil adalah mengganti tangisan dengan tindakan lain. Salah satu pilihan adalah mundur dan istirahat.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi