Pendukung Mantan Presiden Peru Kembali Turun Ke Jalan

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Demonstran memblokir sejumlah jalan tol setelah protes terhenti selama dua pekan.

ADVERTISEMENTS

LIMA — Pengunjuk rasa yang menolak pemakzulan mantan Presiden Peru Pedro Castillo kembali turun ke jalan pada Rabu (4/2/2023). Demonstran memblokir sejumlah jalan tol setelah protes terhenti selama dua pekan.

ADVERTISEMENTS

Unjuk rasa ini menewaskan dua lusin orang pada bulan Desember lalu. Perdana Menteri Peru Alberto Otarola mengatakan secara keseluruhan situasinya “normal” meski sejumlah pemblokiran di wilayah Cusco dan Peno berdampak pada pergerakan wisatawan dan pedagang.

ADVERTISEMENTS

Otarola mengatakan masyarakat memiliki “hak” untuk protes tapi ia meminta demonstrasi berjalan damai. Perwakilan kelompok sipil dan serikat buruh dari 10 wilayah yang berhaluan kiri di selatan Peru mengumumkan kembali menggelar unjuk rasa.

ADVERTISEMENTS

Mereka menuntut Presiden Peru saat ini Dina Boluarte mengundurkan diri, Kongres ditutup, konstitusi diubah dan Castillo dibebaskan. Sejak bulan lalu Peru dilanda gelombang unjuk rasa setelah Castillo dimakzulkan dan ditangkap.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Unjuk rasa tersebut menewaskan 22 dua orang dalam bentrokan antara demonstran dan tentara. Enam orang lainnya tewas dalam insiden yang berkaitan dengan pemblokiran.

ADVERTISEMENTS

Pihak berwenang mengatakan sekitar 2.062 wisatawan dievakuasi dari destinasi wisata  Machu Picchu. Layanan kereta juga dihentikan sementara untuk mengantisipasi unjuk rasa.

ADVERTISEMENTS

Castillo yang berkuasa selama hampir 17 bulan mencoba membubarkan Kongres dan mengatur ulang badan yudisial. Wakil Presiden saat itu Boluarte naik jabatan dan berjanji memajukan jadwal pemilihan umum.

ADVERTISEMENTS

Tayangan televisi menunjukkan polisi dan tentara menjaga kantor-kantor institusi pemerintah di beberapa daerah. Di mana pengunjuk rasa diumumkan akan digelar termasuk di wilayah Ayacucho, daerah yang paling banyak korban tewas dalam demonstrasi sebelumnya.

Pada Selasa (3/1/2023) lalu ribuan untuk berpawai di Lima dan daerah lain menuntut “kedamaian dan ketenangan.” Castillo dalam tahanan pra-sidang menunggu proses penyelidikan atas dakwaan “pemberontakan”. Mantan presiden itu membantah dakwaan tersebut.

Boluarte mendirikan pusat “Pengendalian dan Pemantauan Krisis” bersama menteri pertahanan dan dalam negeri. “Saya meminta perdamaian, ketenangan dan persatuan untuk mendorong pembangunan di tanah air,” kata Boluarte di pidatonya.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version