Minggu, 19/05/2024 - 12:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Lukas Enembe Dibawa ke RSPAD untuk Konsultasi Kesehatan

Gubernur Papua Lukas Enembe dibawa ke RSPAD untuk konsultasi kesehatan.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membawa Gubernur nonaktif Papua, Lukas Enembe ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Selasa (17/1/2023). Namun, dia hanya akan melakukan rawat jalan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Informasi yang kami peroleh, LE (Lukas Enembe) dibawa ke RSPAD hanya untuk rawat jalan atas rekomendasi dokter KPK,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri kepada wartawan, Selasa.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Meski demikian, Ali memastikan, tidak ada keadaan yang darurat hingga Lukas dibawa ke rumah sakit. Dia menjelaskan, Lukas hanya akan melakukan konsultasi kesehatan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Sejauh ini tidak ada keadaan yang urgent. Yang bersangkutan perlu konsultasi dan pemeriksaan dokter terkait pergantian dan penambahan obat-obatan yang dibutuhkan,” jelas Ali.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Adapun KPK mengagendakan pemeriksaan terhadap Lukas pada hari ini. Dia diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk tersangka sekaligus penyuapnya, yakni Direktur PT Tabi Bangun Papua, Rijatono Lakka (RL).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Ribuan Wisatawan Ikut Nikmati Festival Durian di Trenggalek

Dalam kesempatan yang berbeda, Kuasa hukum Lukas, Petrus Bala Pattyona mengakui bahwa kesehatan kliennya memang menurun. Namun, dia belum mengetahui pasti mengenai kondisi Lukas lantaran tak sempat bertemu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Kita belum tahu kondisinya seperti apa. Tapi teman-teman bisa lihat tadi. (Kesehatan) Dia drop,” ujar Petrus di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Jadi tim pengacara tidak bisa bertemu juga, hanya (Lukas) tadi sempat manggut-manggut saja,” imbuhnya.

Lukas diduga menerima uang dari Direktur PT Tabi Bangun Papua, Rijatono Lakka agar perusahaannya mendapatkan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di Papua. Padahal perusahaan milik Rijatono tidak memiliki pengalaman dalam bidang konstruksi lantaran sebelumnya bergerak pada bidang farmasi.

Selain Lukas, Rijatono juga diduga menemui sejumlah pejabat di Pemprov Papua terkait proyek tersebut. Mereka diduga melakukan kesepakatan berupa pemberian fee sebesar 14 persen dari nilai kontrak setelah dikurangi nilai PPh dan PPN.

Berita Lainnya:
Mirofon Ketua KPU Macet saat Sidang Penetapan Prabowo-Gibran

Adapun paket proyek yang didapatkan oleh Rijatono, antara lain, paket multiyears peningkatan Jalan Entrop-Hamadi dengan nilai proyek Rp14, 8 miliar, proyek multiyears rehab sarana dan prasarana penunjang PAUD Integrasi dengan nilai proyek Rp 13,3 miliar, dan proyek multiyears penataan lingkungan venue menembak outdoor AURI dengan nilai proyek Rp 12,9 miliar.

Setelah terpilih untuk mengerjakan proyek dimaksud, Rijatono diduga menyerahkan uang kepada Lukas Enembe dengan jumlah sekitar Rp 1 miliar. Di samping itu, Lukas Enembe juga diduga telah menerima pemberian lain sebagai gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya hingga jumlahnya miliaran rupiah. KPK pun sedang mendalami dugaan ini.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi